Saham WTON sesi I ditutup naik ke Rp765/saham
A
A
A
Sindonews.com - Saham PT Wika Beton Tbk (WTON) pada perdagangan sesi I hari pertama di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup pada level Rp765 per lembar saham. Posisi itu naik 175 poin atau 29,66 persen dari harga penawaran Rp590 per saham.
Posisi saham WTON tertinggi pada perdagangan perdana hari ini di level Rp885 per lembar saham, sedangkan terendah berada di level Rp695 per lembar saham. Saham WTON ditransaksikan sebanyak 12.732 kali dengan nilai Rp414,10 miliar dan volume transaksi tercatat sebanyak 516,26 juta lembar saham.
Sementara pada saat pencatatan saham perdana (listing) di BEI pagi tadi, saham WTON dibuka langsung melesat 140 poin atau sebesar 23,73 persen ke level Rp730 per saham.
Dalam prosesi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), anak usaha PT Wijaya karya Tbk (WIKA) tersebut melepas sebanyak-banyaknya 2,045 miliar atau 23,47 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan target dana Rp1,2 triliun.
Perseroan telah menetapkan penggunaan dana IPO sebesar 85 persen untuk pengembangan usaha dan 15 persen sisanya akan digunakan untuk tambahan modal kerja.
Dalam gelaran IPO tersebut, perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Sucorinvest Sentral Gani sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).
Posisi saham WTON tertinggi pada perdagangan perdana hari ini di level Rp885 per lembar saham, sedangkan terendah berada di level Rp695 per lembar saham. Saham WTON ditransaksikan sebanyak 12.732 kali dengan nilai Rp414,10 miliar dan volume transaksi tercatat sebanyak 516,26 juta lembar saham.
Sementara pada saat pencatatan saham perdana (listing) di BEI pagi tadi, saham WTON dibuka langsung melesat 140 poin atau sebesar 23,73 persen ke level Rp730 per saham.
Dalam prosesi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), anak usaha PT Wijaya karya Tbk (WIKA) tersebut melepas sebanyak-banyaknya 2,045 miliar atau 23,47 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan target dana Rp1,2 triliun.
Perseroan telah menetapkan penggunaan dana IPO sebesar 85 persen untuk pengembangan usaha dan 15 persen sisanya akan digunakan untuk tambahan modal kerja.
Dalam gelaran IPO tersebut, perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Sucorinvest Sentral Gani sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).
(rna)