Premi CIMB Sun Life capai Rp1,19 T
Premi CIMB Sun Life capai Rp1,19 T
A
A
A
Sindonews.com - PT CIMB Sun Life (CIMB Sun Life) per 31 Desember 2013 mencatatkan pendapatan premi total sebesar Rp1,19 triliun atau meningkat 8 persen dari tahun sebelumnya Rp1,1 triliun.
Sementara pendapatan premi bisnis baru meningkat 7 persen atau menjadi Rp1,1 triliun dari Rp1 triliun di periode yang sama 2012.
Presiden Direktur CIMB Sun Life Vivien Kusumowardhani mengatakan, aset perusahaan juga telah mencapai Rp2,18 triliun, dengan angka kesehatan perusahaan atau Risk Based Capital (RBC) sebesar 477 persen, jauh melampaui ketentuan minimum Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebesar 120 persen.
“Kami relatif senang dengan hasil bisnis kuat kami di tahun 2013 lalu. Kinerja bisnis tersebut memperlihatkan komitmen tinggi CIMB Sun Life untuk senantiasa berusaha tumbuh meski berada dalam kondisi ekonomi domestik dan global yang penuh tantangan,” kata Vivien di Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Ke depan, dia menjelaskan, perusahaan akan terus berfokus kepada produk dan layanan asuransi jiwa yang terbaik bagi para nasabah CIMB Niaga. Selain itu, pihaknya juga akan terus berusaha mengingatkan nasabah akan pentingnya perlindungan rencana dan tujuan keuangan masa depan serta memperluas dan memperkokoh jalur distribusi CIMB Sun Life.
Dia menuturkan, untuk menjangkau nasabah CIMB Niaga, yang terdiri dari berbagai segmen dan tersebar dalam letak geografis yang berbeda, CIMB Sun Life hingga kini didukung oleh tiga jalur distribusi utama, seperti ritel, telemarketing dan teledirect.
Dia menjelaskan, melalui tiga jalur distribusi yang didukung oleh lebih dari 500 tenaga pemasar tersebut, CIMB Sun Life menawarkan berbagai produk mulai dari asuransi jiwa tradisional untuk perlindungan kecelakaan dan kesehatan hingga produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi atau unit link yang inovatif.
“Melalui tiga jalur distribusi yang didukung oleh lebih dari 500 tenaga pemasar tersebut, CIMB Sun Life menawarkan berbagai produk mulai dari asuransi jiwa tradisional untuk perlindungan kecelakaan dan kesehatan hingga produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi atau unit link yang inovatif,” tutur dia.
Sementara pendapatan premi bisnis baru meningkat 7 persen atau menjadi Rp1,1 triliun dari Rp1 triliun di periode yang sama 2012.
Presiden Direktur CIMB Sun Life Vivien Kusumowardhani mengatakan, aset perusahaan juga telah mencapai Rp2,18 triliun, dengan angka kesehatan perusahaan atau Risk Based Capital (RBC) sebesar 477 persen, jauh melampaui ketentuan minimum Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebesar 120 persen.
“Kami relatif senang dengan hasil bisnis kuat kami di tahun 2013 lalu. Kinerja bisnis tersebut memperlihatkan komitmen tinggi CIMB Sun Life untuk senantiasa berusaha tumbuh meski berada dalam kondisi ekonomi domestik dan global yang penuh tantangan,” kata Vivien di Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Ke depan, dia menjelaskan, perusahaan akan terus berfokus kepada produk dan layanan asuransi jiwa yang terbaik bagi para nasabah CIMB Niaga. Selain itu, pihaknya juga akan terus berusaha mengingatkan nasabah akan pentingnya perlindungan rencana dan tujuan keuangan masa depan serta memperluas dan memperkokoh jalur distribusi CIMB Sun Life.
Dia menuturkan, untuk menjangkau nasabah CIMB Niaga, yang terdiri dari berbagai segmen dan tersebar dalam letak geografis yang berbeda, CIMB Sun Life hingga kini didukung oleh tiga jalur distribusi utama, seperti ritel, telemarketing dan teledirect.
Dia menjelaskan, melalui tiga jalur distribusi yang didukung oleh lebih dari 500 tenaga pemasar tersebut, CIMB Sun Life menawarkan berbagai produk mulai dari asuransi jiwa tradisional untuk perlindungan kecelakaan dan kesehatan hingga produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi atau unit link yang inovatif.
“Melalui tiga jalur distribusi yang didukung oleh lebih dari 500 tenaga pemasar tersebut, CIMB Sun Life menawarkan berbagai produk mulai dari asuransi jiwa tradisional untuk perlindungan kecelakaan dan kesehatan hingga produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi atau unit link yang inovatif,” tutur dia.
(rna)
Explore More