Arus peti kemas di pelabuhan Semarang naik 18%
A
A
A
Sindonews.com - Troughtput atau bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang selama triwulan I/2014 mengalami peningkatan. Peningkatan ini dikarenakan adanya peningkatan volume peti kemas empty untuk tujuan ekspor.
General Manajer Terminal Petikemas Semarang (TPKS), Iwan Sabatini mengatakan, untuk Maret 2014 TPKS telah melayani 55 unit Kapal dengan produksi bongkar/muat mencapai 50.236 TEUs. Secara total hingga triwulan I sudah meng-handling 140.562 TEUs, ada kenaikan sekitar 18 persen dari masa yang sama (triwulan I) di 2013.
"Dengan terus adanya peningkatan, target tahun ini diharapkan bisa mencapai 515.000 TEUs," kata dia, Selasa (8/4/2014).
Iwan mengungkapkan, untuk saat ini sudah mulai banyak peti kemas full yang dibongkar melalui TPKS dengan komoditi cangkang yang berasal dari Kumai. Selain itu, peningkatan volume impor peti kemas dengan komoditi kedelai yang sebelumnya dilakukan pengiriman menggunakan kapal konvensional atau general cargo mulai dialihkan kembali menggunakan peti kemas.
Menurutnya, pada Rabu (9/4/2014), TPKS juga akan kedatangan dua kapal sekaligus, yakni Kapal Kota Tabah dengan jumlah barang muatan mencapai 700 box dan kapal Yang Ming Line dengan muatan 400 box.
Meski pada hari itu merupakan hari pelaksanaan pemilu, dua kapal tersebut akan tetap dilayani. Namun pelayanan baru bisa dilakukan setelah pukul 16.00 Wib. Hal ini berdasarkan surat edaran dari KSOP Tanjung Emas tentang penetapan hari libur nasional.
Berdasarkan edaran tersebut, shift pertama yang dimulai pukul 08.00 Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) diliburkan. Dan TKBM mulai bekerja kembali pada shift kedua pada pukul 16.00. "Untuk kegiatan administrasi libur total tetapi hari ini kita melayani sampai pukul 21.00," katanya.
Dia mengungkapkan, untuk ekspoe saat ini masih didominasi furniture dan garment. "Harapan kami akses jalan dari Hinterland ke Pelabuhan dapat selalu lancar dari kemacetan atau kerusakan jalan, serta makin tumbuh industri di Jawa Tengah," tandasnya.
Iwan mengatakan, laju pertumbuhan arus peti kemas di TPKS menunjukkan peningkatan signifikan sejak 2009. Pada 2009, arus peti kemas masih dikisaran 356.461 TEUs, di tahun 2010 naik menjadi 384.522 Teus, pada 2011 sebanyak 427.468 TEUs, pada 2012 menjadi 457.055 TEUs dan melonjak pada 2013 sebanyak 499.427 TEUs.
General Manajer Terminal Petikemas Semarang (TPKS), Iwan Sabatini mengatakan, untuk Maret 2014 TPKS telah melayani 55 unit Kapal dengan produksi bongkar/muat mencapai 50.236 TEUs. Secara total hingga triwulan I sudah meng-handling 140.562 TEUs, ada kenaikan sekitar 18 persen dari masa yang sama (triwulan I) di 2013.
"Dengan terus adanya peningkatan, target tahun ini diharapkan bisa mencapai 515.000 TEUs," kata dia, Selasa (8/4/2014).
Iwan mengungkapkan, untuk saat ini sudah mulai banyak peti kemas full yang dibongkar melalui TPKS dengan komoditi cangkang yang berasal dari Kumai. Selain itu, peningkatan volume impor peti kemas dengan komoditi kedelai yang sebelumnya dilakukan pengiriman menggunakan kapal konvensional atau general cargo mulai dialihkan kembali menggunakan peti kemas.
Menurutnya, pada Rabu (9/4/2014), TPKS juga akan kedatangan dua kapal sekaligus, yakni Kapal Kota Tabah dengan jumlah barang muatan mencapai 700 box dan kapal Yang Ming Line dengan muatan 400 box.
Meski pada hari itu merupakan hari pelaksanaan pemilu, dua kapal tersebut akan tetap dilayani. Namun pelayanan baru bisa dilakukan setelah pukul 16.00 Wib. Hal ini berdasarkan surat edaran dari KSOP Tanjung Emas tentang penetapan hari libur nasional.
Berdasarkan edaran tersebut, shift pertama yang dimulai pukul 08.00 Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) diliburkan. Dan TKBM mulai bekerja kembali pada shift kedua pada pukul 16.00. "Untuk kegiatan administrasi libur total tetapi hari ini kita melayani sampai pukul 21.00," katanya.
Dia mengungkapkan, untuk ekspoe saat ini masih didominasi furniture dan garment. "Harapan kami akses jalan dari Hinterland ke Pelabuhan dapat selalu lancar dari kemacetan atau kerusakan jalan, serta makin tumbuh industri di Jawa Tengah," tandasnya.
Iwan mengatakan, laju pertumbuhan arus peti kemas di TPKS menunjukkan peningkatan signifikan sejak 2009. Pada 2009, arus peti kemas masih dikisaran 356.461 TEUs, di tahun 2010 naik menjadi 384.522 Teus, pada 2011 sebanyak 427.468 TEUs, pada 2012 menjadi 457.055 TEUs dan melonjak pada 2013 sebanyak 499.427 TEUs.
(izz)