Pengembang bidik hunian vertikal di Semarang

Senin, 14 April 2014 - 18:29 WIB
Pengembang bidik hunian...
Pengembang bidik hunian vertikal di Semarang
A A A
Sindonews.com - Semakin sempitnya lahan di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mau tidak mau pengembang perumahan harus mulai memikirkan untuk membangun hunian alternatif untuk memenuhi kebutuhan masyarkat atas perumahan.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membangun hunian vertikal. Hal itu pula yang mulai dipikirkan para pengembang. Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Promosi, Publikasi, Pameran dan Humas Dibya K Hidayat mengakui, saat ini mencari tanah di sekitar dalam Kota Semarang sudah sangat sulit. Bahkan di wilayah Semarang atas pun saat ini sudah kesulitan.

Jika ada, kata dia, harganya saat ini sudah selangit, terutama untuk wilayah-wilayah berkembang seperti Banyumanik dan Mijen. Dibya mengaku, mau tidak mau pengembang harus mulai memikirkan untuk membangun hunian vertikal, sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi masalah semakin sempitnya lahan perumahan.

"Hunian vertikal ke depan akan menjadi tren di sejumlah kota besar di Indonesia, termasuk halnya di Semarang. Selain tidak menghabiskan terlalu banyak lahan, hunian vertikal dapat menampung lebih banyak penghuni," katanya, Senin (14/4/2014).

Dia menyakini, dengan semakin padatnya penduduk dan sempitnya lahan perumahan, pasar hunian vertikal akan semakin besar. "Di Semarang sudah ada beberapa pengembang yang memasarkan hunian vertikal, baik rusun, maupun apartemen. Meski saat ini belum terlalu banyak, tapi ke depan, hunian vertikal akan semakin banyak diminati," ujarnya.

Manajer Konsultan Penjualan Pollux Properties, Hari Setiawan mengatakan, di Kota Semarang minat masyarakat dalam berinvestasi hunian vertikal di Semarang cukup tinggi. "Sejak ada apartemen, sudah banyak yang berminat. Ini menunjukan, masyarkat juga sudah mulai memandang bahwa hunian tidak harus perumahan," ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang, Agus Riyanto mengakui, di Kota Semarang memang saat ini lokasi perumahan sudah semakin sempit. Karena itu, pemerintah kota, mengharapkan pengembang perumahan juga mengembangkan di wilayah-wilayah penyangga, seperti Demak, Ungaran, Boja dan Kendal.

Selain itu, kata dia, perumahan vertikal baik rusun dan apartemen, juga menjadi salah satu alternatif. "Memang arah pengembangannya ke sana (rumah vertikal). Kita akan mendapatkan bantuan dari Kementrian Perumahan Rakyat, untuk membangun rusun di daerah Kudus untuk dua blok," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0849 seconds (0.1#10.140)