BPJS Ketenagakerjaan raih pendapatan Rp13,6 T

Jum'at, 18 April 2014 - 15:29 WIB
BPJS Ketenagakerjaan...
BPJS Ketenagakerjaan raih pendapatan Rp13,6 T
A A A
Sindonews.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat pendapatan iuran kuartal I/2014 sebesar Rp5,6 triliun. Hasil ini dari iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan Hari Tua (JHT).

Hal tersebut dikatakan Direktur Keuangaan BPJS Ketenagakerjaan, Herdi Trisanto dalam paparan kinerja BPJS Ketenagakerjaan tahun buku 2013 dan perode kuartal I/2014 di Hotel Jayakarta, Bandung, Kamis (17/4/2014) malam.

Menurutnya, meski telah kehilangan satu komponen pendapatan iuran, yakni dari Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK). Karena telah dialihkan pengelolaannya kepada BPJS Kesehatan per 1 Januari 2014 silam, namun pihaknya tetap mampu mencatatkan pertumbuhan yang positif.

Selain itu, perseroan juga berhasil mencatatkan pendapatan hasil investasi sebesar Rp8,02 triliun pada kuartal I/2014. Sementara pendapatan lain-lain sebesar Rp1,32 juta.

"Dengan demikian, maka BPJS Ketenagakerjaan sepanjang Kuartal I/2014 telah berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp13,6 triliun," kata Herdi.

Dia menjelaskan, pada 2013 BPJS Ketenagakerjaan berhasil membukukan pendapatan iuran sebesar Rp26,65 trilun atau meningkat sebesar 32,94 persen dari pendapatan yang berhasil dibukukan pada 2012 yang hanya sebesar Rp20,05 triliun.

Sementara, untuk pendapatan investasi yang dikelompokkan atas dua jenis yakni, hasil investasi JHT dan hasil investasi non JHT, BPJS Ketenagakerjaan telah berhasil membukukan pendapatan bersih hasil investasi sebesar Rp14,42 triliun sepanjang 2013.

"Hasil investasi itu sudah mancapai 101,74 persen dari target kita untuk akhir tahun 2013. Angka itu telah melebihi RKAP kita di 2013 sebesar Rp14,17 triliun," jelas Herdi.

Dari laporan keuangan yang diterima wartawan, BPJS Ketenagakerjaan sendiri telah berhasil mencatatkan akumulasi pendapatan hasil investasi sepanjang lembaga ini berdiri dengan nilai nominal yang mencapai Rp149,21 triliun.
(izz)
Berita Terkait
BPJS Kesehatan Jadi...
BPJS Kesehatan Jadi Syarat Berbagai Pelayanan Publik, Berikut Penjelasannya
BPJS Ketenagakerjaan...
BPJS Ketenagakerjaan Berikan Kado Kemudahan Klaim Manfaat bagi PMI di Hari Migran Internasional
Target Cakupan BPJS...
Target Cakupan BPJS Ketenagakerjaan
Kerugian BPJS Ketenagakerjaan...
Kerugian BPJS Ketenagakerjaan Capai Rp20 Triliun, Kejagung Dalami Upaya Kesengajaan
BPJS Ketenagakerjaan...
BPJS Ketenagakerjaan Komitmen Perkuat Relasi Media dan Masyarakat
Cara Mencairkan BPJS...
Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring
Berita Terkini
IMF Pangkas Proyeksi,...
IMF Pangkas Proyeksi, Sri Mulyani Sebut Target Ekonomi Tumbuh 5,2% Masih Realistis
1 jam yang lalu
Logam Tanah Jarang Jadi...
Logam Tanah Jarang Jadi Primadona, Pengembangan REE di Tanjung Ular Digenjot
2 jam yang lalu
Perusahaan Tambang Wanti-wanti...
Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang
2 jam yang lalu
Pentingnya Efisiensi...
Pentingnya Efisiensi dalam Pengiriman bagi Pebisnis Online
2 jam yang lalu
Kurangi Emisi Karbon,...
Kurangi Emisi Karbon, KAI Logistik Dorong Layanan Angkutan Barang via Kereta
3 jam yang lalu
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi AS Jadi 1,8%, Terparah di Antara Negara Maju
3 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Mohamed bin...
6 Alasan Mohamed bin Zayed Investasi Rp532,6 T untuk Ras Al Hekma Mesir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved