IHSG pekan ini diprediksi dalam kisaran 4.800-4.928

Senin, 21 April 2014 - 08:55 WIB
IHSG pekan ini diprediksi dalam kisaran 4.800-4.928
IHSG pekan ini diprediksi dalam kisaran 4.800-4.928
A A A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini diperkirakan akan bergerak pada rentang support 4.800-4.850 dan resisten 4.917-4.928.

IHSG membentuk pola menyerupai white marubozu di bawah upper bollinger bands. MACD masih bertahan naik dengan histogram positif yang naik. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba berbalik naik.

Laju IHSG sempat melewati target resisten 4.865-4.945, sehingga dapat membuka peluang kenaikan lebih lanjut mengimbangi potensi pembalikan arah sebelumnya.

"Tetapi posisi IHSG juga masih rawan seiring berkurangnya aksi beli. Diharapkan masih ada daya beli, sehingga berpeluang naik meski tipis." kata Kepala Riset Trust Securies Reza Priyambad, Senin (21/4/2014).

Menilik laju sebemumnya, tampak IHSG selama sepekan kemarin mengalami kenaikan 80,48 poin atau 1,67 persen. Kenaikan itu lebih tinggi dari sebelumnya yang melemah 41,37 poin atau 0,85 persen.

Semua indeks utama berbalik menghijau, di mana kenaikan dipimpin indeks IDX30 (1,96 persen) diikuti indeks LQ45 (1,92 persen), indeks MBX (1,82 persen) dan indeks utama lainnya.

Sementara indeks sektoral mayoritas bergerak menguat kecuali indeks pertambangan yang mengalami pelemahan 0,32 persen. Adapun kenaikan dipimpin indeks properti 3,73 persen, indeks perkebunan dan keuangan yang masing-masing naik 3,15 persen dan 1,94 persen.

"IHSG mampu bertahan menghijau sepanjang sepekan kemarin. Masih adanya daya beli masih mempertahankan IHSG di zona positifnya meski diiringi dengan aksi jual dari sebagian pelaku pasar," kata Reza.

Rendahnya posisi mayoritas harga saham pasca penurunan tajam setelah berlangsungnya pemilu membuat pelaku pasar banyak mencoba kembali masuk dengan memanfaatkan rendahnya harga-harga saham.

Meski hasil dari perhitungan Pemilu belum selesai dan belum sesuai harapan serta menimbulkan ketidakpastian baru terkait pembentukan koalisi antar partai, namun besarnya minat beli pelaku pasar membuat IHSG bertahan di zona hijau meski kenaikannya dalam kisaran terbatas.

"Sepanjang pekan kemarin, asing masih tercatat nett buy sebesar Rp1,60 triliun atau lebih rendah dari pekan sebelumnya senilai Rp2,31 triliun. Jika dihitung sejak awal tahun (YTD), maka sampai dengan pekan kemarin posisi asing tercatat nett buy Rp30,93 triliun yang melanjutkan nett buy pekan sebelumnya senilai Rp29,32 triliun," papar dia.

Untuk pekan ini, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen, antara lain CB leading indicator MoM, inflation rate Australia; interest rate decision New Zealand; balance of trade, export, import Jepang; HSBC manufacturing PMI Tiongkok; consumer confidence and GDP Korea Selatan.

Di samping itu, markit manufacturing PMI, markit service, IFO business climate dan markit company PMI Jerman; markit manufacturing PMI, markit service, business confidence dan markit company PMI Perancis; construction output yoy, consumer confidence, markit manufacturing PMI, markit service dan markit company PMI zona Eropa.

Tak kalah penting ada data MPC meeting minutes & retail sales Inggris; inflation rate, current account, industrial orders, & balance of trade Italia; Chicago Fed National activity index, CB leading indicator, chain store sales, redbook, house price index.

Dan perlu juga disimak perihal Richmond Fed manufacturing, existing home sales, MBA mortgage applications, markit manufacturing PMI, new home sales, durable goods orders and initial jobless claims AS dan lainnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4395 seconds (0.1#10.140)