PGN Jatim bangun infrastruktur gas ke Jateng
A
A
A
Sindonews.com - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Jawa Timur (Jatim) terus melebarkan sayap ke daerah-daerah lain. PT PGN SBU Distribusi Wilayah II Jatim tahun ini membangun infrastruktur untuk mengaliri Bahan Bakar Gas (BBG) ke Jawa Tengah (Jateng).
Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya untuk mempercepat program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas bumi. Proses pengaliran akan dilakukan melalui pembangunan CNG Clustering.
Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi krisis energi yang diperkirakan akan terjadi di Jateng pada 2017. Karena, Jateng termasuk wilayah yang terlambat dalam pembangunan infrastruktur distribusi gas.
"Kami menyiapkan infrastruktur terlebih dulu, setelah semua siap baru bergerak ke persoalan lain," kata General Manager PT PGN SBU Distribusi Wilayah II, Wahyudi Anas, Selasa (22/4/2014).
Menurutnya, percepatan pembangunan CNG Clustering di Jateng ini merupakan komitmen PGN untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi terintegrasi di Jateng. Untuk merealisasikan itu, PGN SBU II telah melakukan penandatanganan kontrak kerja sama dengan PT PGAS Solution.
Karena, lanjut dia, Jateng merupakan salah satu wilayah yang tertunda sekitar delapan tahun untuk melakukan konversi BBM ke gas. Dengan percepatan pengembangan infrastruktur ini, maka penggunaan gas oleh masyarakat dan industri dapat menciptakan kemandirian dan kedaulatan energi.
Selain itu, melalui konversi ini efisiansi akan mencapai sekitar 30-40 persen dibanding menggunakan BBM. "Jadi, masyarakat harus tahu, jika menggunakan gas akan lebih efisien dibandingkan elpiji," ujar Wahyudi.
Untuk tahap awal, pembangunan jaringan pipa gas bumi akan dilakukan sepanjang 5.150 kilometer di kawasan perumahan dan industri Tambak Aji Semarang dengan nilai investasi sebesar Rp11 miliar. Sedikitnya, sekitar delapan pelanggan industri di wilayah Tambak Aji dan 100 pelanggan Rumah Tangga (RT) akan teraliri gas melalui program ini.
PGN menargetkan, dalam jangka waktu empat bulan ke depan, akan ada tiga pelanggan industri di kawasan Tambak Aji yang bisa teraliri gas dengan kebutuhan sekitar 710 ribu kaki kubik per hari. Konversi ini akan mengurangi penggunaan BBM sekitar 600 kiloliter per bulan dan bisa berhemat sebesar Rp50 miliar per tahun.
Untuk jangka waktu 6-7 bulan ke depan, PGN menargetkan pelanggan RT di sekitar Tambak Aji akan teraliri gas. Sebab, penerapan program CNG Clustering ini bertujuan untuk mempercepat industri dan rumah tangga di Jateng supaya mendapatkan pasokan gas bumi. Pasokan CNG akan didatangkan dari Jatim atau Jawa Barat (Jabar) dan akan dikirim melalui transportasi darat.
"Jika menunggu pasokan gas melalui pipa distribusi dari Kalimantan, bisa jadi industri dan rumah tangga di Jateng akan teraliri gas dua hingga tiga tahun lagi. Makanya kami memulainya melalui program ini," ungkapnya.
Direktur Utama PT PGAS Solution, Dilo Seno Widagdo mengatakan, pembangunan infrastruktur distribusi gas bumi di Tambak Aji Semarang merupakan bagian awal dari pengembangan jaringan infrastruktur terintegrasi di wilayah Jateng. Proyek tersebut akan dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap awal pembangunan pipa di wilayah Kendal, Semarang dan Demak sepanjang 24 km. Tahap II pembangunan distribusi pipa gas dari Ungaran-Semarang sepanjang 40 km dan tahap III Pekalongan-Kusud-Solo Raya sepanjang 160 km.
"Pemasangan pipa akan dilakukan secara bertahap, kami yakin bisa menuntaskan pemasangan sesuai dengan waktu yang disediakan," pungkasnya.
Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya untuk mempercepat program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas bumi. Proses pengaliran akan dilakukan melalui pembangunan CNG Clustering.
Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi krisis energi yang diperkirakan akan terjadi di Jateng pada 2017. Karena, Jateng termasuk wilayah yang terlambat dalam pembangunan infrastruktur distribusi gas.
"Kami menyiapkan infrastruktur terlebih dulu, setelah semua siap baru bergerak ke persoalan lain," kata General Manager PT PGN SBU Distribusi Wilayah II, Wahyudi Anas, Selasa (22/4/2014).
Menurutnya, percepatan pembangunan CNG Clustering di Jateng ini merupakan komitmen PGN untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi terintegrasi di Jateng. Untuk merealisasikan itu, PGN SBU II telah melakukan penandatanganan kontrak kerja sama dengan PT PGAS Solution.
Karena, lanjut dia, Jateng merupakan salah satu wilayah yang tertunda sekitar delapan tahun untuk melakukan konversi BBM ke gas. Dengan percepatan pengembangan infrastruktur ini, maka penggunaan gas oleh masyarakat dan industri dapat menciptakan kemandirian dan kedaulatan energi.
Selain itu, melalui konversi ini efisiansi akan mencapai sekitar 30-40 persen dibanding menggunakan BBM. "Jadi, masyarakat harus tahu, jika menggunakan gas akan lebih efisien dibandingkan elpiji," ujar Wahyudi.
Untuk tahap awal, pembangunan jaringan pipa gas bumi akan dilakukan sepanjang 5.150 kilometer di kawasan perumahan dan industri Tambak Aji Semarang dengan nilai investasi sebesar Rp11 miliar. Sedikitnya, sekitar delapan pelanggan industri di wilayah Tambak Aji dan 100 pelanggan Rumah Tangga (RT) akan teraliri gas melalui program ini.
PGN menargetkan, dalam jangka waktu empat bulan ke depan, akan ada tiga pelanggan industri di kawasan Tambak Aji yang bisa teraliri gas dengan kebutuhan sekitar 710 ribu kaki kubik per hari. Konversi ini akan mengurangi penggunaan BBM sekitar 600 kiloliter per bulan dan bisa berhemat sebesar Rp50 miliar per tahun.
Untuk jangka waktu 6-7 bulan ke depan, PGN menargetkan pelanggan RT di sekitar Tambak Aji akan teraliri gas. Sebab, penerapan program CNG Clustering ini bertujuan untuk mempercepat industri dan rumah tangga di Jateng supaya mendapatkan pasokan gas bumi. Pasokan CNG akan didatangkan dari Jatim atau Jawa Barat (Jabar) dan akan dikirim melalui transportasi darat.
"Jika menunggu pasokan gas melalui pipa distribusi dari Kalimantan, bisa jadi industri dan rumah tangga di Jateng akan teraliri gas dua hingga tiga tahun lagi. Makanya kami memulainya melalui program ini," ungkapnya.
Direktur Utama PT PGAS Solution, Dilo Seno Widagdo mengatakan, pembangunan infrastruktur distribusi gas bumi di Tambak Aji Semarang merupakan bagian awal dari pengembangan jaringan infrastruktur terintegrasi di wilayah Jateng. Proyek tersebut akan dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap awal pembangunan pipa di wilayah Kendal, Semarang dan Demak sepanjang 24 km. Tahap II pembangunan distribusi pipa gas dari Ungaran-Semarang sepanjang 40 km dan tahap III Pekalongan-Kusud-Solo Raya sepanjang 160 km.
"Pemasangan pipa akan dilakukan secara bertahap, kami yakin bisa menuntaskan pemasangan sesuai dengan waktu yang disediakan," pungkasnya.
(izz)