Express pertanyakan komitmen pemerintah
Express pertanyakan komitmen pemerintah
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Keuangan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) David Santoso mempertanyakan komitmen pemerintah melakukan optimalisasi penggunaan kendaraan umum di Indonesia, khususnya di Ibu Kota Jakarta.
"Pertanyaannya kapan pemerintah berkomitmen melakukan optimalisasi penggunaan kendaraan umum? Express tahun ini akan tambah 2.000 unit. Taksi menurut saya positif karena melayani masyarakat umum," ungkap dia usai RUPST di Hotel Four Seasons Jakarta, Senin (26/4/2014).
Dia menyebutkan, saat ini jumlah kendaraan beredar di Jakarta mencapai 1 juta kendaraan. Sementara jumlah taksi hanya sekitar 37 ribu unit. Menurut David, yang dilakukan seharusnya adalah pengaturan penggunaan kendaraan pribadi, bukan kendaraan umum.
"Yang harus dilakukan sebenarnya kendaraan pribadi harus diatur penggunaannya. Kita lihat negara maju sekarang, orang sudah malas menggunakan kendaraan pribadi," imbuh dia.
Menurut dia, idealnya jumlah taksi di Indonesia dua kali lipat lebih besar dari jumlahnya saat ini. "Sekitar 30 persen jumlah kendaraan yang beredar itu untuk kendaraan umum," pungkas dia.
"Pertanyaannya kapan pemerintah berkomitmen melakukan optimalisasi penggunaan kendaraan umum? Express tahun ini akan tambah 2.000 unit. Taksi menurut saya positif karena melayani masyarakat umum," ungkap dia usai RUPST di Hotel Four Seasons Jakarta, Senin (26/4/2014).
Dia menyebutkan, saat ini jumlah kendaraan beredar di Jakarta mencapai 1 juta kendaraan. Sementara jumlah taksi hanya sekitar 37 ribu unit. Menurut David, yang dilakukan seharusnya adalah pengaturan penggunaan kendaraan pribadi, bukan kendaraan umum.
"Yang harus dilakukan sebenarnya kendaraan pribadi harus diatur penggunaannya. Kita lihat negara maju sekarang, orang sudah malas menggunakan kendaraan pribadi," imbuh dia.
Menurut dia, idealnya jumlah taksi di Indonesia dua kali lipat lebih besar dari jumlahnya saat ini. "Sekitar 30 persen jumlah kendaraan yang beredar itu untuk kendaraan umum," pungkas dia.
(rna)
Explore More