ASII cetak laba bersih Rp4,7 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Astra International Tbk (ASII) dan anak perusahaannya mencatatkan pendapatan bersih Astra per Maret 2014 sebesar Rp49,8 triliun atau naik 7 persen dibanding periode sama 2013.
Untuk laba bersih, ASII mencapai Rp4,7 triliun atau naik 10 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,3 triliun. Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto mengatakan, persaingan harga di pasar mobil telah mengurangi penghasilan di sektor otomotif Astra, meskipun volume penjualan meningkat.
Sementara, kinerja dari sektor agribisnis mengalami peningkatan terutama disebabkan oleh naiknya harga CPO, sedangkan sektor kontraktor pertambangan berhasil meningkatkan volume produksi batu bara.
"Kami memperkirakan peningkatan kompetisi di pasar mobil dan lemahnya harga batu bara akan terus berlanjut pada 2014," kata dia di Jakarta, Senin (28/4/2014).
Dia mengungkap, kegiatan Grup Astra fokus kepada enam lini bisnis inti, yaitu divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.
Untuk laba bersih divisi otomotif turun 5 persen menjadi Rp2 triliun. Walaupun permintaan otomotif masih baik sepanjang kuartal I/2014, terjadinya perang diskon pada pasar mobil masih memberikan pengaruh pada laba bersih Astra.
Prijono menuturkan, kontribusi laba bersih dari bisnis grup komponen juga mengalami penurunan, menyusul turunnya kepemilikan saham Perseroan di Astra Otoparts dari 95,7 persen menjadi 80 persen pada kuartal II/2013. Sedangkan, total penjualan mobil nasional meningkat 11 pesen menjadi 329.000 unit.
"Penjualan mobil Grup Astra (Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks dan Peugeot) mengalami kenaikan 12 persen menjadi 173.000 unit. pangsa pasar meningkat dari 52 persen pada 2013 menjadi 53 persen. Sepanjang kuartal pertama 2014, Astra meluncurkan empat model baru dan lima model facelift," terangnya.
Sementara, itu penjualan sepeda motor nasional naik 1 persen menjadi 2 juta unit. Penjualan sepeda motor Honda keluaran PT Astra Honda Motor (AHM) meningkat 4 persen menjadi 1,3 juta unit, dengan peningkatan pangsa pasar dari 62 persen menjadi 63 persen.
Untuk laba bersih, ASII mencapai Rp4,7 triliun atau naik 10 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,3 triliun. Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto mengatakan, persaingan harga di pasar mobil telah mengurangi penghasilan di sektor otomotif Astra, meskipun volume penjualan meningkat.
Sementara, kinerja dari sektor agribisnis mengalami peningkatan terutama disebabkan oleh naiknya harga CPO, sedangkan sektor kontraktor pertambangan berhasil meningkatkan volume produksi batu bara.
"Kami memperkirakan peningkatan kompetisi di pasar mobil dan lemahnya harga batu bara akan terus berlanjut pada 2014," kata dia di Jakarta, Senin (28/4/2014).
Dia mengungkap, kegiatan Grup Astra fokus kepada enam lini bisnis inti, yaitu divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.
Untuk laba bersih divisi otomotif turun 5 persen menjadi Rp2 triliun. Walaupun permintaan otomotif masih baik sepanjang kuartal I/2014, terjadinya perang diskon pada pasar mobil masih memberikan pengaruh pada laba bersih Astra.
Prijono menuturkan, kontribusi laba bersih dari bisnis grup komponen juga mengalami penurunan, menyusul turunnya kepemilikan saham Perseroan di Astra Otoparts dari 95,7 persen menjadi 80 persen pada kuartal II/2013. Sedangkan, total penjualan mobil nasional meningkat 11 pesen menjadi 329.000 unit.
"Penjualan mobil Grup Astra (Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks dan Peugeot) mengalami kenaikan 12 persen menjadi 173.000 unit. pangsa pasar meningkat dari 52 persen pada 2013 menjadi 53 persen. Sepanjang kuartal pertama 2014, Astra meluncurkan empat model baru dan lima model facelift," terangnya.
Sementara, itu penjualan sepeda motor nasional naik 1 persen menjadi 2 juta unit. Penjualan sepeda motor Honda keluaran PT Astra Honda Motor (AHM) meningkat 4 persen menjadi 1,3 juta unit, dengan peningkatan pangsa pasar dari 62 persen menjadi 63 persen.
(izz)