Ashmore catat dana kelolaan Rp2 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Ashmore Asset Management Indonesia (Ashmore) mencatat total dana kelolaan (AUM) mencapai Rp2 trilliun.
Dana kelolaan tersebut meningkat sebesar 322,9 persen dari posisi Rp472,95 miliar hanya dalam kurun waktu 14 bulan terakhir. Seperti diketahui, Ashmore memulai bisnisnya di Indonesia sejak bulan Februari 2013.
“Kami optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, khususnya di tahun pemilu 2014 ini,” kata Presiden Direktur PT Ashmore Asset Management Indonesia Ronni Gandahusada saat konferensi pers Signing Ceremony Bank Distribution Partnership Ashmore dengan Bank DBS Indonesia di Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Dia menjelaskan, total dana kelolaan yang meningkat cukup signifikan tersebut mencerminkan reaksi pasar yang positif, tidak hanya terhadap produk Ashmore yang berkinerja sangat baik, tapi juga terhadap ekonomi Indonesia yang diyakini akan semakin tumbuh dan kuat di bawah pemerintahan baru.
Menurut dia, sentimen positif ini menjadi momentum sekaligus peluang bagi perusahaan untuk terus memperkuat bisnis sekaligus memperluas akses produk reksa dana kepada basis investor ritel yang lebih luas.
Dana kelolaan tersebut meningkat sebesar 322,9 persen dari posisi Rp472,95 miliar hanya dalam kurun waktu 14 bulan terakhir. Seperti diketahui, Ashmore memulai bisnisnya di Indonesia sejak bulan Februari 2013.
“Kami optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, khususnya di tahun pemilu 2014 ini,” kata Presiden Direktur PT Ashmore Asset Management Indonesia Ronni Gandahusada saat konferensi pers Signing Ceremony Bank Distribution Partnership Ashmore dengan Bank DBS Indonesia di Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Dia menjelaskan, total dana kelolaan yang meningkat cukup signifikan tersebut mencerminkan reaksi pasar yang positif, tidak hanya terhadap produk Ashmore yang berkinerja sangat baik, tapi juga terhadap ekonomi Indonesia yang diyakini akan semakin tumbuh dan kuat di bawah pemerintahan baru.
Menurut dia, sentimen positif ini menjadi momentum sekaligus peluang bagi perusahaan untuk terus memperkuat bisnis sekaligus memperluas akses produk reksa dana kepada basis investor ritel yang lebih luas.
(rna)