RI peringkat 10 ekonomi dunia versi Bank Dunia
RI peringkat 10 ekonomi dunia versi Bank Dunia
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan, Indonesia pada tahun ini ditetapkan sebagai ekonomi nomor 10 di dunia versi Bank Dunia (World Bank) yang dinilai berdasarkan Gross Domestic Product (GDP).
"Tadi pagi, saya dapat berita dari Menteri Keuangan bahwa World Bank sudah menetapkan peringkat ekonomi sedunia berdasarkan GDP dan purchasing power imparity (tingkat daya beli), Indonesia ditetapkan sebagai ekonomi nomor 10 di dunia," kata dia seperti dikutip dalam situs Setkab, Minggu (5/4/2014).
Dia menyebutkan, sembilan negara yang berada di peringkat teratas, yakni Amerika Serikat, Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis dan Inggris.Tahun 2013 lalu, Indonesia masih berada di posisi peringkat ke-16.
"Tentu ini awal yang baik. Tapi masih panjang perjalanan kita, masih banyak masalah yang harus diatasi," imbuhnya.
Oleh karena itu, SBY mengajak rakyat dan bangsa Indonesia mensyukuri capaian ini dan meminta agar masyarakat yang mempunyai pikiran 'Ah, Indonesia mana bisa' untuk mengubah pikirannya. "Insya Allah Indonesia bisa," tegasnya.
Bank Dunia sempat memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun politik melambat 0,4 persen dari 5,78 persen pada 2013 menjadi 5,3 persen. Bank Dunia menyebut bahwa tingginya subsidi dan larangan ekspor bahan tambang mentah sebagai faktor penghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) optimis bahwa pertumbuhan ekonomi RI tahun ini akan sama atau bahkan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Tadi pagi, saya dapat berita dari Menteri Keuangan bahwa World Bank sudah menetapkan peringkat ekonomi sedunia berdasarkan GDP dan purchasing power imparity (tingkat daya beli), Indonesia ditetapkan sebagai ekonomi nomor 10 di dunia," kata dia seperti dikutip dalam situs Setkab, Minggu (5/4/2014).
Dia menyebutkan, sembilan negara yang berada di peringkat teratas, yakni Amerika Serikat, Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis dan Inggris.Tahun 2013 lalu, Indonesia masih berada di posisi peringkat ke-16.
"Tentu ini awal yang baik. Tapi masih panjang perjalanan kita, masih banyak masalah yang harus diatasi," imbuhnya.
Oleh karena itu, SBY mengajak rakyat dan bangsa Indonesia mensyukuri capaian ini dan meminta agar masyarakat yang mempunyai pikiran 'Ah, Indonesia mana bisa' untuk mengubah pikirannya. "Insya Allah Indonesia bisa," tegasnya.
Bank Dunia sempat memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun politik melambat 0,4 persen dari 5,78 persen pada 2013 menjadi 5,3 persen. Bank Dunia menyebut bahwa tingginya subsidi dan larangan ekspor bahan tambang mentah sebagai faktor penghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) optimis bahwa pertumbuhan ekonomi RI tahun ini akan sama atau bahkan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.
(rna)
Explore More