Kuota Solar bersubsidi di JatengDIY dikurangi
A
A
A
Sindonews.com - Pengguna kendaraan berbahan bakar Solar bersubsidi di Jawa Tengah harus siap-siap beralih ke Solar non subsidi. Pasalnya Pertamina mengurangi kuota Solar bersubsidi.
Kuota Solar bersubsidi di Jateng tahun 2014 ini mengalami penurunan. Jika tahun 2013 lalu kuota solar bersubsidi sebesar 1.869.583 kilo liter (KL), maka tahun ini menjadi 1.823.481 KL atau berkurang 1,9 persen.
Namun tidak dengan kuota untuk Premium bersubsidi di Jateng mengalami kenaikan naik dari 3.303.061 KL di tahun 2013, kini menjadi 3.396.708 KL atau naik 7,2 persen.
Berbeda dengan Jateng dimana kuota Premium mengalami kenaikan, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) baik kuota solar bersubsidi maupun premium justru mengalami penurunan kuota. Kouta solar bersubsidi dari 138.757 KL di tahun 2013 menjadi 134.270 KL, sedangkan untuk premium dari 575.306 KL kini menjadi 558.575 KL.
“Secara keseluruhan berdasarkan SK BPH Migas : No 07/PSO/BPH MIGAS/KOM/2014 Tanggal 4 April 2014, kuota premium bersubsidi di Jateng dan DIY mencapai sekitar 3.972.014 KL, sedangkan Solar bersubsidi sebesar 1.962.238 KL,” kata GM PT Pertamina Marketing Operation Regional IV Subagyo Hari Mulyanto, Senin (5/5/2014).
Sementara itu, realisasi penyaluran BBM bersubsidi hingga 1 Mei 2014 mencapai 1.799.793 KL atau 30,33 persen terhadap kuota BBM bersubsidi yang dialokasikan APBN 2014 kepada PT Pertamina (Persero) di wilayah Jateng & DIY.
External Relation Marketing Operation Reg IV Roberth MVD menambahkan dari total kuota penyaluran BBM bersubsidi mengalami penurunan -0,25 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2013 yang mencapai 1.804.304 KL.
Berdasarkan data Pertamina, realisasi Premium Pertamina di wilayah Jateng & DIY hingga 1 Mei 2014 mencapai 1.176.800 KL atau 29,63 persen dari kuota penyaluran Premium Pertamina sebanyak 3.972.014 KL. Realisasi tersebut turun 0,19 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2013 sebanyak 1.179.093 KL.
“Realisasi penyaluran Solar bersubsidi juga menunjukkan penurunan sebesar 0,35 persen dari 625.211 KL pada periode yang sama 2013 menjadi 622.993 KL pada tahun ini,” ujarnya.
Adapun, realiasi penyaluran LPG 3Kg bersubsidi hingga April 2014 sebesar 257.442 Metrik Ton (MT) atau mengalami kenaikan 15.758 MT dari realisasi pada periode yang sama 2013 sebesar 241.684 MT. Kenaikan ini imbas dari kenaikan harga elpiji 12 kg.
Sementara itu, ketahanan stok BBM Pertamina dalam kondisi aman dengan rata-rata kecukupan untuk 13,5 hari. Stok Premium selama 9 hari dan Solar 18 hari.
Robert mengaku optimis kuota BBM bersubsidi untuk Jateng dan DIY akan cukup sampai akhir tahun. “Secara estimasi di luar penggunaan BBM pada saat lebaran dan liburan sekolah sangat cukup,” katanya.
Kuota Solar bersubsidi di Jateng tahun 2014 ini mengalami penurunan. Jika tahun 2013 lalu kuota solar bersubsidi sebesar 1.869.583 kilo liter (KL), maka tahun ini menjadi 1.823.481 KL atau berkurang 1,9 persen.
Namun tidak dengan kuota untuk Premium bersubsidi di Jateng mengalami kenaikan naik dari 3.303.061 KL di tahun 2013, kini menjadi 3.396.708 KL atau naik 7,2 persen.
Berbeda dengan Jateng dimana kuota Premium mengalami kenaikan, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) baik kuota solar bersubsidi maupun premium justru mengalami penurunan kuota. Kouta solar bersubsidi dari 138.757 KL di tahun 2013 menjadi 134.270 KL, sedangkan untuk premium dari 575.306 KL kini menjadi 558.575 KL.
“Secara keseluruhan berdasarkan SK BPH Migas : No 07/PSO/BPH MIGAS/KOM/2014 Tanggal 4 April 2014, kuota premium bersubsidi di Jateng dan DIY mencapai sekitar 3.972.014 KL, sedangkan Solar bersubsidi sebesar 1.962.238 KL,” kata GM PT Pertamina Marketing Operation Regional IV Subagyo Hari Mulyanto, Senin (5/5/2014).
Sementara itu, realisasi penyaluran BBM bersubsidi hingga 1 Mei 2014 mencapai 1.799.793 KL atau 30,33 persen terhadap kuota BBM bersubsidi yang dialokasikan APBN 2014 kepada PT Pertamina (Persero) di wilayah Jateng & DIY.
External Relation Marketing Operation Reg IV Roberth MVD menambahkan dari total kuota penyaluran BBM bersubsidi mengalami penurunan -0,25 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2013 yang mencapai 1.804.304 KL.
Berdasarkan data Pertamina, realisasi Premium Pertamina di wilayah Jateng & DIY hingga 1 Mei 2014 mencapai 1.176.800 KL atau 29,63 persen dari kuota penyaluran Premium Pertamina sebanyak 3.972.014 KL. Realisasi tersebut turun 0,19 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2013 sebanyak 1.179.093 KL.
“Realisasi penyaluran Solar bersubsidi juga menunjukkan penurunan sebesar 0,35 persen dari 625.211 KL pada periode yang sama 2013 menjadi 622.993 KL pada tahun ini,” ujarnya.
Adapun, realiasi penyaluran LPG 3Kg bersubsidi hingga April 2014 sebesar 257.442 Metrik Ton (MT) atau mengalami kenaikan 15.758 MT dari realisasi pada periode yang sama 2013 sebesar 241.684 MT. Kenaikan ini imbas dari kenaikan harga elpiji 12 kg.
Sementara itu, ketahanan stok BBM Pertamina dalam kondisi aman dengan rata-rata kecukupan untuk 13,5 hari. Stok Premium selama 9 hari dan Solar 18 hari.
Robert mengaku optimis kuota BBM bersubsidi untuk Jateng dan DIY akan cukup sampai akhir tahun. “Secara estimasi di luar penggunaan BBM pada saat lebaran dan liburan sekolah sangat cukup,” katanya.
(gpr)