Ikan hias dan terumbu karang RI rajai pasar dunia

Kamis, 08 Mei 2014 - 10:16 WIB
Ikan hias dan terumbu karang RI rajai pasar dunia
Ikan hias dan terumbu karang RI rajai pasar dunia
A A A
Sindonews.com - Komoditas ikan hias dan karang buatan asal Indonesia semakin banyak menjadi penghias rumahan di beberapa negara belahan Eropa, Asia, Amerika dan lainnya. Sehingga prospek bisnisnya ke depan kian menjanjikan.

Kasubdit Pengembangan Industri Direktorat Pengembangan Produk Non Konsumen Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP), Budi Dwianto mengungkapkan, komoditas ikan hias perlu terus dikembangkan lebih intenisf mengingat potensi pasar dunia yang prospektif dan ketersedian sumber daya yang melimpah.

Dari sisi suplai, sejak tiga tahun terakhir mengalami peningkatan signifikan. Data di Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP, produksi budidaya ika hias 2012 mencapai 938 juta ton.

Pada 2013, dari target produksi sebesar Rp1,1 miliar ekor, sampai Desember tahun lalu, tercapai 1,04 miliar ekor atau ada kenaikan 94,26 persen.

Budi mengatakan, wilayah produksi ikan hias tersebar di 18 provinsi dengan sentra budidaya ikan hias terbesar di Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Yogyakarta.

Melansir data Communnity Trade Statistic Database, nilai ekspor ikan hias Indoensia 2012 sebesar USD21,01 jUta atau naik 8,12 persen dari total nilai ekspor ikan hias di dunia yang mencapai USD258,8 juta.

"Nilai ekspor Indonesia menempati posisi kelima di bawah Singapura, Spanyol, Jepang dan Malaysia," katanya dalam kegiatan press tour "Menuju industrialisasi kelautan dan perikanan tanpa limbah" di Denpasar, Kamis (8/5/2014).

Salah satu eksportir asal Bali, PT Dinar Darum Lestari di Jalan Kusambi, Denpasar cukup lama mengirim komoditas perikanan berbahan hewan laut seperti karang, ikan hias, invertabrata dan live rock ke beberapa negara.

Sejak 1987, menurut Direktur PT Dinar Darum Lestari Made Mara Adi, banyak permintaan ekspor yang tidak mampu dipenuhi karena beberapa keterbatasan mulai pasokan hingga transportasi yang selama ini hanya mengandalkan lewat udara.

Untuk menjamin mutu sejak lama, menerapkan kontrol sanitasi terhadap produk. Penggunaan sinar UV (ultra violet) pada aliran air untuk media ikan dan coral.

"Kami juga kembangkan penangkaran biota laut langka jenis kima (tridcna squamosa). Kami terus optimalkan sumber daya hayati laut lewat agorbisnis ekoteknologi berbasis masyarakat," imbuhnya.

Dia mengaku, dengan pasar ekskpor beberapa negara, dengan total omzet mencapai Rp3 miliar lebih dalam sebulan, didominasi komoditas karang hias 50 persen, 30 persen ikan hias dan sisanya karang buatan atau tranplantasi karang.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5934 seconds (0.1#10.140)