AMKRI: Seharusnya RI pimpin industri mebel di ASEAN
A
A
A
Sindonews.com - Sekretaris Jenderal Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) Abdul Sobur menilai, dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki, seharusnya Indonesia bisa menjadi pemimpin industri mebel dan kerajinan di ASEAN.
Menurutnya, ketersediaan bahan baku hasil hutan melimpah, sumber daya manusia terampil cukup besar dan iklim investasi dalam negeri kondusif. Maka rencana meningkatkan target ekspor produk mebel dan kerajinan nasional sebesar USD5 miliar dalam empat tahun ke depan, seharusnya bisa tercapai.
Namun fakta di lapangan, industri ini belum menjadi industri tangguh. Dari total ekspor mebel dunia 2013 diperkirakan sebesar USD124 miliar, atau terjadi pertumbuhan signifikan. Sementara ekspor mebel Indonesia diperkirakan hanya mencapai USD1,7 miliar.
"Dari eksportir mebel dunia, Indonesia hanya menduduki peringkat ke-13 sebagai negara pengekspor industri mebel. Ini jauh di bawah kemampuan ekspor mebel Vietnam yang mampu mencapai ekspor sekitar USD4,2 miliar dan menduduki peringkat eksportir ke-4 terbesar dunia," kata dia dalam rilisnya, Kamis (8/5/2014).
Salah satu kendala yang dihadapi adalah dukungan alat-alat produksi yang belum merata dan canggih. Padahal diperlukan untuk menopang terjadinya proses produksi yang lebih cepat dan efisien. Sehingga, dapat bersaing dengan produsen di seluruh dunia.
"Harus mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas para produsen mebel dan kerajinan nasional, agar dapat menghasilkan produk-produk unggulan yang memiliki nilai tambah optimal," kata dia.
Menurutnya, ketersediaan bahan baku hasil hutan melimpah, sumber daya manusia terampil cukup besar dan iklim investasi dalam negeri kondusif. Maka rencana meningkatkan target ekspor produk mebel dan kerajinan nasional sebesar USD5 miliar dalam empat tahun ke depan, seharusnya bisa tercapai.
Namun fakta di lapangan, industri ini belum menjadi industri tangguh. Dari total ekspor mebel dunia 2013 diperkirakan sebesar USD124 miliar, atau terjadi pertumbuhan signifikan. Sementara ekspor mebel Indonesia diperkirakan hanya mencapai USD1,7 miliar.
"Dari eksportir mebel dunia, Indonesia hanya menduduki peringkat ke-13 sebagai negara pengekspor industri mebel. Ini jauh di bawah kemampuan ekspor mebel Vietnam yang mampu mencapai ekspor sekitar USD4,2 miliar dan menduduki peringkat eksportir ke-4 terbesar dunia," kata dia dalam rilisnya, Kamis (8/5/2014).
Salah satu kendala yang dihadapi adalah dukungan alat-alat produksi yang belum merata dan canggih. Padahal diperlukan untuk menopang terjadinya proses produksi yang lebih cepat dan efisien. Sehingga, dapat bersaing dengan produsen di seluruh dunia.
"Harus mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas para produsen mebel dan kerajinan nasional, agar dapat menghasilkan produk-produk unggulan yang memiliki nilai tambah optimal," kata dia.
(izz)