Marwan: Carut marut tata niaga timah disengaja

Senin, 12 Mei 2014 - 20:13 WIB
Marwan: Carut marut...
Marwan: Carut marut tata niaga timah disengaja
A A A
Sindonews.com - Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 32/2013 soal tata niaga timah didesak untuk segera direvisi. Presiden diminta turun tangan untuk mengatasi carut marutnya tata niaga timah dengan Peraturan Presiden (Perpres).

Direktur Eksekutif Indonesian Resourcess Studies (IRESS) Marwan Batubara menuturkan, carut marut tata niaga timah yang akhirnya menimbulkan ekspor timah yang dianggap ilegal, sejauh ini seperti disengaja untuk dibiarkan.

"Harus direvisi Permendag itu. Bisa juga ditingkatkan ke Perpres. Tapi kalau ke Perpres susah, ya sudah buru-buru saja Permendag-nya itu diganti," tutur Marwan kepada Wartawan di Jakarta, Senin (12/5/2014).

Seperti diketahui, Permendag Nomor 23/2013 yang memberikan kewenangan Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) untuk pengelola tata niaga timah, sejauh ini banyak dituding justru menimbulkan praktik mafia.

Ketentuan ekspor timah melalui BKDI yang diberi wewenang penuh oleh Permendag tersebut, justru dianggap sebagai kartel oleh kelompok pengusaha timah kecil dan menengah.

Menurut Marwan, pembiaran dan design tata niaga seperti ini sudah salah dan telah merugikan negara. "Juga sangat memalukan. Mau ngapain lagi pemerintah kalau tidak pro aktif? Tapi kalau mereka yang justru mengulur-ulur untuk merevisi Permendag ini, justru mereka juga bagian dari salah satu penjahat itu, dan memang faktanya seperti itu," katanya.

Saat dikonfirmasi, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengakui jika pihaknya saat ini sudah hampir merampungkan revisi Permendag No 23/2013. Namun, dia belum bisa memastikan kapan beleid baru tersebut akan diterbitkan. "Tinggal menunggu tanda tangan Menteri (Perdagangan)," serunya.

Bachrul tak mau bercerita banyak soal isi revisi Permendag yang dilakukan. Dia hanya mengatakan revisi tersebut hanya berupa penegasan dari Permendag sebelumnya. "Misalnya menegaskan soal definisi timah batangan, lembaran dan sebagainya. Ini agar tak ada miss interpretasi yang membingungkan," ujarnya.

Sementara, soal penunjukan satu-satunya BKDI sebagai pihak yang ditunjuk untuk melakukan perdagangan timah ke luar negeri, Bachrul memastikan hal tersebut masih tercantum dalam beleid baru tersebut.

"Satu-satu dululah, jadi sementara itu (BKDI) dulu. Kalau ternyata di kemudian hari ada tempat lain yang mampu, mungkin saja ditambah. Tapi itu wewenang Bappepti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi)," tutur dia.

Sejauh ini, Bachrul memastikan dengan hanya menggunakan satu pintu lewat BKDI, tujuan perdagangan timah sudah terpenuhi. "Tujuan meningkatkan harga timah sudah terpenuhi, begitu juga dengan royalti kepada negara sudah dipastikan. Mendunianya timah kita sebagai referensi juga sudah mulai terjadi," ucapnya.

Carut-marutnya pengelolaan ekspor timah di Indonesia sejatinya semakin mencuat setelah Permendag tersebut diterapkan. Hal ini diikuti peristiwa penangkapan serta pemeriksaan 176 kontainer timah oleh TNI AL di perairan Batam pada awal Maret 2014.
(izz)
Berita Terkait
Krisis Ekonomi China...
Krisis Ekonomi China Pengaruhi Ekspor Impor Dalam Negeri
CORE: Perdagangan Surplus,...
CORE: Perdagangan Surplus, Tapi Gara-gara Impornya Terkontraksi
Program SSMQC Resmi...
Program SSMQC Resmi Dilaunching untuk Efisiensi Waktu dan Biaya Ekspor Impor
Nilai Ekspor Impor Sulsel...
Nilai Ekspor Impor Sulsel Alami Penurunan
Aktivitas Ekspor-Impor...
Aktivitas Ekspor-Impor Sulsel Meningkat Pada Februari 2022
Sederet Harta Karun...
Sederet Harta Karun Mineral RI Jadi Rebutan Asing, Nomor 1 Simpan Deposit 1,5 Miliar Ton
Berita Terkini
Lindungi Aset Bisnis,...
Lindungi Aset Bisnis, Nawakara Tawarkan Sistem ISS Berbasis Risiko
2 jam yang lalu
Tarif Trump Bikin Banyak...
Tarif Trump Bikin Banyak Negara Makin Semangat Gabung BRICS
3 jam yang lalu
Strategi Investasi Penting...
Strategi Investasi Penting Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global
3 jam yang lalu
Jaga Pertumbuhan Ekonomi...
Jaga Pertumbuhan Ekonomi Biru, Kadin-KKP Mitigasi Dampak Tarif Trump
4 jam yang lalu
Pemerintah Bentuk Satgas...
Pemerintah Bentuk Satgas PHK Hadapi Dampak Perang Tarif
5 jam yang lalu
Asbanda Luncurkan SP2D...
Asbanda Luncurkan SP2D Online, Bank Jatim Teken PKS Bersama Kemendagri
6 jam yang lalu
Infografis
Lima Tempat dengan Tata...
Lima Tempat dengan Tata Letak Kota Terbaik di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved