Link Net tawarkan saham perdana Rp1.600/lembar
A
A
A
Sindonews.com - Anak usaha PT First Media Tbk (KBLV), PT Link Net akan menawarkan harga saham sebesar Rp1.600 per lembar pada saat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Dalam laporan KBLV di keterbukaan informasi Bursa Efek indonesia (BEI), Selasa (13/5/2014) dijelaskan bahwa Link Net akan melepas 304,265 juta atau 10 persen dari modal disetor.
Dengan demikian, total dana yang diperoleh dari hajatan tersebut mencapai Rp486,824 miliar. Rencananya, sebagian dana hasil IPO Link Net akan digunakan untuk belanja modal induk usaha.
Perseroan telah menandatangani addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham PT Link net, kemarin (12/5/2014). Adapun penjamin pelaksana emisi IPO Link Net adalah PT Ciptadana Securities.
IPO ini ditargetkan bisa digelar pada kuartal II tahun ini, dengan pencatatan saham perdana di BEI diharapkan pada 2 Juni 2014. Direktur KBLV Dicky Setiadi Moechtar sebelumnya optimis saham perdana perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa internet tersebut akan diminati pasar.
Perseroan pada tahun ini menargetkan pendapatan mencapai Rp2 triliun atau tumbuh 21,21 persen dibanding tahun lalu senilai Rp1,65 triliun. Sementara untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dialokasikan sebesar Rp1,03 triliun untuk memperluas jaringan.
Dalam laporan KBLV di keterbukaan informasi Bursa Efek indonesia (BEI), Selasa (13/5/2014) dijelaskan bahwa Link Net akan melepas 304,265 juta atau 10 persen dari modal disetor.
Dengan demikian, total dana yang diperoleh dari hajatan tersebut mencapai Rp486,824 miliar. Rencananya, sebagian dana hasil IPO Link Net akan digunakan untuk belanja modal induk usaha.
Perseroan telah menandatangani addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham PT Link net, kemarin (12/5/2014). Adapun penjamin pelaksana emisi IPO Link Net adalah PT Ciptadana Securities.
IPO ini ditargetkan bisa digelar pada kuartal II tahun ini, dengan pencatatan saham perdana di BEI diharapkan pada 2 Juni 2014. Direktur KBLV Dicky Setiadi Moechtar sebelumnya optimis saham perdana perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa internet tersebut akan diminati pasar.
Perseroan pada tahun ini menargetkan pendapatan mencapai Rp2 triliun atau tumbuh 21,21 persen dibanding tahun lalu senilai Rp1,65 triliun. Sementara untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dialokasikan sebesar Rp1,03 triliun untuk memperluas jaringan.
(rna)