Ekonom sarankan Lutfi rangkap Menko Perekonomian
A
A
A
Sindonews.com - Kemunduran Hatta Rajasa sebagai Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian memunculkan polemik baru. Yakni, siapa yang akan menggantikannya untuk menduduki jabatan strategis tersebut.
Menanggapi hal itu, Ekonom dari Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan, mengingat masa jabat Hatta yang hanya tinggal hitungan bulan, maka akan lebih efektif jika Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi merangkap menjadi Menko Perekonomian.
"Aku rasa kalau sudah tinggal dua tiga bulan ini, mestinya dirangkap saja. Seperti kejadian dulu juga pernah Menteri Perdagangan merangkap Menko," ungkapnya ketika dihubungi Sindonews, Rabu (14/5/2014).
Jika dipandang dari sisi koordinasi dan pekerjaan, lanjut dia, kedua kementerian ini sangat memiliki keterkaitan. Karena itu, informasi yang didapat bersifat updated.
"Jadi maksudnya, informasinya juga updated. Enggak perlu belajar baru, tinggal continuity saja mana project yang berlangsung, tinggal monitoring mana yang sudah direncanakan dan di approve di awal, itu kan tinggal lanjutkan," terangnya.
Dia mengatakan, sulit sekali mengharapkan pengganti yang cocok dalam waktu yang singkat ini. Terlebih, wajah baru yang belum paham tentang kondisi perekonomian Indonesia.
Sementara, mengenai isu yang merebak terkait Chairul Tandjung (CT) yang akan menjadi calon kuat pengganti Hatta Rajasa sebagai Menko Perekonomian, dia enggan menjawabnya. "Saya enggak mau komentar soal itu, saya hanya secara umum saja," pungkas Destry.
Menanggapi hal itu, Ekonom dari Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan, mengingat masa jabat Hatta yang hanya tinggal hitungan bulan, maka akan lebih efektif jika Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi merangkap menjadi Menko Perekonomian.
"Aku rasa kalau sudah tinggal dua tiga bulan ini, mestinya dirangkap saja. Seperti kejadian dulu juga pernah Menteri Perdagangan merangkap Menko," ungkapnya ketika dihubungi Sindonews, Rabu (14/5/2014).
Jika dipandang dari sisi koordinasi dan pekerjaan, lanjut dia, kedua kementerian ini sangat memiliki keterkaitan. Karena itu, informasi yang didapat bersifat updated.
"Jadi maksudnya, informasinya juga updated. Enggak perlu belajar baru, tinggal continuity saja mana project yang berlangsung, tinggal monitoring mana yang sudah direncanakan dan di approve di awal, itu kan tinggal lanjutkan," terangnya.
Dia mengatakan, sulit sekali mengharapkan pengganti yang cocok dalam waktu yang singkat ini. Terlebih, wajah baru yang belum paham tentang kondisi perekonomian Indonesia.
Sementara, mengenai isu yang merebak terkait Chairul Tandjung (CT) yang akan menjadi calon kuat pengganti Hatta Rajasa sebagai Menko Perekonomian, dia enggan menjawabnya. "Saya enggak mau komentar soal itu, saya hanya secara umum saja," pungkas Destry.
(izz)