Kadin minta pemerintah ciptakan level playing field
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto berharap pemerintah dapat menciptakan kondisi lapangan tanding/usaha yang rata (level playing field).
Hal tersebut untuk menjaga keseimbangan dalam bersaing dengan negara lain. Khususnya negara ASEAN melalui kerangka ASEAN Economic Community (AEC).
"Ya itu tadi, gimana caranya kita bisa berusaha dalam kondisi yang istilahnya level playing field. Artinya lapangan tanding/bermain yang rata. Jadi kalau kita mau bertanding, jangan lapangan kita itu yang tidak rata, lebih tinggi dipihak lawan. Jadi dia kalau mau menyerang ke kita lebih gampang ke bawah. Sedangkan kita mau nyerang ke atas susah. Ya lapangannya tidak rata, dia lebih tinggi. Kita musti nanjak melawan dia," jelasnya, Minggu (18/5/2014).
Menurutnya, hal ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Bagaimana menciptakan aturan main serta kondisi usaha yang sama dan tidak memberatkan pengusaha Indonesia.
Dia mencontohkan, bunga bank di negara lain yang menjadi pesaing Indonesia sudah di bawah 10 persen, bahkan ada yang hanya 5 persen. Sementara bunga bank di Indonesia mencapai 15 persen. Ini menciptakan iklim usaha yang tidak menguntungkan bagi pengusaha Indonesia.
"Terus listrik biayanya naik terus. Upah buruh naik. Ya walaupun masih cukup bersaing upah buruh. Tapi kita kan di sini masih dihadapkan dengan biaya logistik yang tinggi. Lalu sistem birokrasi yang kadang masih berbelit. Perizinan, pungli, masalah ini itu, semua ada kaitannya dengan itu bagaimana menciptakan kondisi lapangan yang level," terang Suryo.
Hal tersebut untuk menjaga keseimbangan dalam bersaing dengan negara lain. Khususnya negara ASEAN melalui kerangka ASEAN Economic Community (AEC).
"Ya itu tadi, gimana caranya kita bisa berusaha dalam kondisi yang istilahnya level playing field. Artinya lapangan tanding/bermain yang rata. Jadi kalau kita mau bertanding, jangan lapangan kita itu yang tidak rata, lebih tinggi dipihak lawan. Jadi dia kalau mau menyerang ke kita lebih gampang ke bawah. Sedangkan kita mau nyerang ke atas susah. Ya lapangannya tidak rata, dia lebih tinggi. Kita musti nanjak melawan dia," jelasnya, Minggu (18/5/2014).
Menurutnya, hal ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Bagaimana menciptakan aturan main serta kondisi usaha yang sama dan tidak memberatkan pengusaha Indonesia.
Dia mencontohkan, bunga bank di negara lain yang menjadi pesaing Indonesia sudah di bawah 10 persen, bahkan ada yang hanya 5 persen. Sementara bunga bank di Indonesia mencapai 15 persen. Ini menciptakan iklim usaha yang tidak menguntungkan bagi pengusaha Indonesia.
"Terus listrik biayanya naik terus. Upah buruh naik. Ya walaupun masih cukup bersaing upah buruh. Tapi kita kan di sini masih dihadapkan dengan biaya logistik yang tinggi. Lalu sistem birokrasi yang kadang masih berbelit. Perizinan, pungli, masalah ini itu, semua ada kaitannya dengan itu bagaimana menciptakan kondisi lapangan yang level," terang Suryo.
(izz)