BI Miliki 4 Jurus untuk Kendalikan Inflasi Daerah
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengingatkan tentang tingkat angka inflasi Indonesia tahun lalu mencapai 8,3%. Dengan angka tersebut diperkirakan bank sentral hampir mengalami separuhnya inflasi. Dalam hal ini, tentu saja daerah turut memberikan kontribusi terbesar.
Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, hampir 80% inflasi daerah sangat memberikan pengaruh. "80% inflasi di daerah kita itu harus dikendalikan dan kita tahu bahwa Indonesia terdiri dari 17.000 pulau tapi hanya beberapa pulau besar tersebut inflasinya ada di bawah 6 persen atau di atas 8 persen. Itu perlu dicermati," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Untuk itu, bank sentral mempunyai program empat 'jurus ampuh' dalam pengendalian inflasi daerah. "Saya melihat bahwa subsidi BBM atau listrik perlu ditangani reformasi struktural dengan baik," jelas dia.
Agus menjelaskan bahwa ada jurus ampuh 4K dalam pengendalian inflasi daerah. K yang pertama adalah, ketersedian pasokan. Ini menyakini bahwa masing-masing daerah harus mempunyai komoditas strategi masing-masing. Ini dilakukan untuk mengantisipasi hari-hari besar. "Paling penting adalah mandiri, untuk indentifikasi komoditi harus ada kerja sama antar daerah," ungkapnya.
Kedua adalah keterjangkaun harga, pemerintah daerah harus dapat mencari harga utama untuk komoditas tertentu. "Biasanya kita cari pasar induk (contoh harga beras) yang ada di lingkungan untuk membentuk harga yang efisien. Ini bisa dilakukan melalui sistem lelang atau mencantumkan harga publik sehingga menghasilkan informasi yang baik untuk masyarakat tersebut," jelas dia.
Maka, diharapkan di beberapa kabupaten dan walikota mempunyai satu cadangan komoditas strategis. "Sehingga kalau ada apa-apa semisalnya kenaikan harga, lakukan pasar murah atau intervensi," ujarnya.
Ketiga, kelancaran distribusi, pemerintah daerah harus dapat menyakinkan masalah transportasi baik termasuk pelabuhan dan stasiun. "Perlu koordinasi dengan penegak hukum juga untuk ada atau tidak ada ketersedian sehingga tak membuat harga barang membengkak," jelasnya.
Dan terakhir permasalah komunikasi untuk kendalikan harga. "Ini dilakukan agar jika ada spekulasi harga naik, untuk selalu komunikasi. Contoh kalau perlu datang ke gudang beras untuk memastikan stoknya ada," ujar dia.
Dengan keempat langkah strategis tersebut maka dipastikan inflasi daerah dapat tetap terjaga. "Kuncinya jaga ketersedian pasokan, kendalikan harga, pengelolaan distribusi dan selalu komunikasi," tutupnya.
Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, hampir 80% inflasi daerah sangat memberikan pengaruh. "80% inflasi di daerah kita itu harus dikendalikan dan kita tahu bahwa Indonesia terdiri dari 17.000 pulau tapi hanya beberapa pulau besar tersebut inflasinya ada di bawah 6 persen atau di atas 8 persen. Itu perlu dicermati," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Untuk itu, bank sentral mempunyai program empat 'jurus ampuh' dalam pengendalian inflasi daerah. "Saya melihat bahwa subsidi BBM atau listrik perlu ditangani reformasi struktural dengan baik," jelas dia.
Agus menjelaskan bahwa ada jurus ampuh 4K dalam pengendalian inflasi daerah. K yang pertama adalah, ketersedian pasokan. Ini menyakini bahwa masing-masing daerah harus mempunyai komoditas strategi masing-masing. Ini dilakukan untuk mengantisipasi hari-hari besar. "Paling penting adalah mandiri, untuk indentifikasi komoditi harus ada kerja sama antar daerah," ungkapnya.
Kedua adalah keterjangkaun harga, pemerintah daerah harus dapat mencari harga utama untuk komoditas tertentu. "Biasanya kita cari pasar induk (contoh harga beras) yang ada di lingkungan untuk membentuk harga yang efisien. Ini bisa dilakukan melalui sistem lelang atau mencantumkan harga publik sehingga menghasilkan informasi yang baik untuk masyarakat tersebut," jelas dia.
Maka, diharapkan di beberapa kabupaten dan walikota mempunyai satu cadangan komoditas strategis. "Sehingga kalau ada apa-apa semisalnya kenaikan harga, lakukan pasar murah atau intervensi," ujarnya.
Ketiga, kelancaran distribusi, pemerintah daerah harus dapat menyakinkan masalah transportasi baik termasuk pelabuhan dan stasiun. "Perlu koordinasi dengan penegak hukum juga untuk ada atau tidak ada ketersedian sehingga tak membuat harga barang membengkak," jelasnya.
Dan terakhir permasalah komunikasi untuk kendalikan harga. "Ini dilakukan agar jika ada spekulasi harga naik, untuk selalu komunikasi. Contoh kalau perlu datang ke gudang beras untuk memastikan stoknya ada," ujar dia.
Dengan keempat langkah strategis tersebut maka dipastikan inflasi daerah dapat tetap terjaga. "Kuncinya jaga ketersedian pasokan, kendalikan harga, pengelolaan distribusi dan selalu komunikasi," tutupnya.
(gpr)