Para Gubernur Curhat di Rakornas TPID
A
A
A
JAKARTA - Dalam acara Rakornas TPID ke-V yang digelar hari ini, telah dihadiri beberapa menteri dan para gubernur dari 33 provinsi, wali kota, dan bupati.
Para gubernur datang tidak hanya mengikuti acara tersebut, mereka juga menyampaikan beberapa cerita menarik yang berisi keluh dan suka terhadap pemerintah pusat. Mereka juga menyampaikan pendapatnya mengenai persoalan harga kebutuhan pokok hingga pembangunan di sektor infrastruktur.
Para petinggi daerah ini bercerita kepada jajaran pemerintah pusat yang hadir dalam kesempatan itu, yaitu Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menkeu Chatib Basri, Menhub EE Mangindaan, Mendagri Gamawan Fauzi, Mentan Suswono, Mendag M Lutfi, Wamen PU Hermanto Dardak dan Gubernur BI Agus Martowardojo di Hotel Grand Syahid, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengungkapkan keantusiasmennya mengenai operasional double track agar bisa mempermudah proses transportasi jalan raya yang berpindah ke jalur rel kereta api.
"Saya senang sama double track, tapi kapan operasionalnya memindahkan jalan ke rel," tanya Ganjar.
Cerita lain datang dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang akrab disapa Aher. Dia mengusulkan untuk adanya pembukaan lapangan kerja bagi TKI.
Dia mengaku cukup prihatin dengan nasib orang-orang yang harus menggangtungkan pekerjaan di negeri orang. Harus ada perluasan lahan lapangan kerja untuk bisa menarik TKI dari luar negeri ke Indonesia dan berkumpul bersama keluarga mereka.
"Dengan cara ini, bisa meminta TKI kita di Arab dan Malaysia balik ke Indonesia, lahan banyak mari kita bekerja saja di sini," tegas Aher.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) juga mengusulkan agar diadakan pembangunan infrasturktur laut berupa jalan tol yang menghubungnkan setiap pulau besar di Indonesia dari barat ke timur Indonesia.
"Seharusnya ada tol yang menghubungkan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua. Itu ada tol laut jadi biaya akan turun, sehingga biaya jadi lebih murah," jelas dia.
Di samping petinggi-petinggi daerah yang menjabat sebagai gubernur, gubernur dan wali kota daerah lain turut bercerita dan mengungkapkan aspirasinya kepada pemerintah pusat guna perkembangan wilayah mereka masing-masing.
Para gubernur datang tidak hanya mengikuti acara tersebut, mereka juga menyampaikan beberapa cerita menarik yang berisi keluh dan suka terhadap pemerintah pusat. Mereka juga menyampaikan pendapatnya mengenai persoalan harga kebutuhan pokok hingga pembangunan di sektor infrastruktur.
Para petinggi daerah ini bercerita kepada jajaran pemerintah pusat yang hadir dalam kesempatan itu, yaitu Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menkeu Chatib Basri, Menhub EE Mangindaan, Mendagri Gamawan Fauzi, Mentan Suswono, Mendag M Lutfi, Wamen PU Hermanto Dardak dan Gubernur BI Agus Martowardojo di Hotel Grand Syahid, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengungkapkan keantusiasmennya mengenai operasional double track agar bisa mempermudah proses transportasi jalan raya yang berpindah ke jalur rel kereta api.
"Saya senang sama double track, tapi kapan operasionalnya memindahkan jalan ke rel," tanya Ganjar.
Cerita lain datang dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang akrab disapa Aher. Dia mengusulkan untuk adanya pembukaan lapangan kerja bagi TKI.
Dia mengaku cukup prihatin dengan nasib orang-orang yang harus menggangtungkan pekerjaan di negeri orang. Harus ada perluasan lahan lapangan kerja untuk bisa menarik TKI dari luar negeri ke Indonesia dan berkumpul bersama keluarga mereka.
"Dengan cara ini, bisa meminta TKI kita di Arab dan Malaysia balik ke Indonesia, lahan banyak mari kita bekerja saja di sini," tegas Aher.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) juga mengusulkan agar diadakan pembangunan infrasturktur laut berupa jalan tol yang menghubungnkan setiap pulau besar di Indonesia dari barat ke timur Indonesia.
"Seharusnya ada tol yang menghubungkan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua. Itu ada tol laut jadi biaya akan turun, sehingga biaya jadi lebih murah," jelas dia.
Di samping petinggi-petinggi daerah yang menjabat sebagai gubernur, gubernur dan wali kota daerah lain turut bercerita dan mengungkapkan aspirasinya kepada pemerintah pusat guna perkembangan wilayah mereka masing-masing.
(izz)