Harga Minyak dalam Sepekan Melambung

Minggu, 25 Mei 2014 - 06:56 WIB
Harga Minyak dalam Sepekan...
Harga Minyak dalam Sepekan Melambung
A A A
NEW YORK - Harga minyak di perdagangan dunia selama sepekan terpaku di level tertinggi, dengan para pedagang enggan membuat langkah besar memasuki libur panjang akhir pekan Amerika Serikat (AS) dan pemilu nasional di Ukraina.

Minyak light sweet untuk pengiriman Juli naik 35 sen atau 0,3% ke angka USD104,09 per barel di New York Mercantile Exchange, Jumat waktu setempat. Kemudian ditutup menjadi USD104,35 per barel.

Sementara minyak mentah Brent Nort Sea untuk Juli, naik 18 sen atau 0,2% menjadi 110,54 per barel di bursa ICE Futures Europe.

Bensin berjangka terus memperpanjang keuntungan dalam tiga pekan, menjelang awal musim mengemudi (musim panas) memasuki Memorial Day. Blendstock atau RBOB mencatat pengiriman untuk Juni, naik 1,72 sen atau 0,6% menjadi USD302,35 per galon di Nymex.

Dilansir dari Wall Street Journal, Minggu (25/5/2014), Bouncing kecil minyak berjangka AS terjadi saat pedagang bertaruh pada data persediaan mingguan Amerika dengan menjual posisi tersebut dan mengunci keuntungan.

Administrasi Informasi Energi AS, Rabu waktu setempat melaporkan, bahwa stok minyak turun 7,2 juta barel pada minggu sebelumnya, dan minyak berjangka mencapai angka tertinggi dalam satu bulan.

Minyak berjangka AS naik lebih dari 4% pada bulan ini, dan berada dalam jarak lebih tinggi di belakang pengetatan penyerahan titik kunci Cushing (Okla), ketegangan politik di Ukraina, serta penundaan pasokan minyak Libya ke pasar global.

Ukraina dijadwalkan menggelar pemilihan presiden pada Minggu (25/5/2014) waktu setempat, langkah penting dalam membawa arah negara, di tengah gerakan separatis pro-Rusia dan mencaplok wilayah Crimea.

Pemimpin AS telah memperingatkan sanksi terhadap Rusia jika mengganggu pemilu, dan investor minyak khawatir tindakan terhadap Moskow dapat mempengaruhi ekspor minyak negara itu. Rusia adalah eksportir minyak terbesar kedua setelah Arab Saudi .

Di sisi lain, tersiar laporan bahwa pengunjuk rasa menutup kantor pusat perusahaan minyak Libya, yang menjalankan pelabuhan Brega pada Kamis waktu setempat, meski dampak pada ekspor tidak jelas. Sebelumnya, blokade selama 9 bulan telah melumpuhkan ekspor minyak Libya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0908 seconds (0.1#10.140)