Penawaran Blok Migas Melalui Joint Study Lebih Menarik
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sejak 2008, sebanyak 81,5% dari seluruh kontrak kerja sama minyak dan gas bumi (Migas) berasal dari penawaran langsung atau joint study. Karena mekanisme penawaran seperti ini menarik bagi investor.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengatakan, penawaran blok migas secara langsung semacam ini membuat investor lebih yakin. Karena berasal dari riset data hasil studi yang dilakukannya sendiri.
"Dia (perusahaan) selalu day by day melakukan studi. Nah di situ, mereka merasa lebih secure, tenang. Jadi ketika mereka minta (joint study suatu wilayah kerja), sudah ada hitung-hitungannya, duitnya," ujar Edy di Jakarta, Senin (26/5/2014).
Penawaran langsung atau joint study, kata dia, tidak hanya lebih memberikan kepastian data cadangan, tetapi juga teknik atau teknologi yang sesuai serta perhitungan besaran biayanya.
Sementara, untuk penawaran wilayah kerja dengan tender reguler, data-data dipersiapkan oleh pemerintah yang belum tentu cocok bagi investor, sehingga harus melakukan studi lebih lama. Selain itu juga terkendala keuangan.
Seperti diketahui, pada 2014 pemerintah menawarkan delapan blok migas konvensional melalui mekanisme penawaran langsung. Sedangkan untuk blok migas non konvensional ditawarkan 5 wilayah kerja.
Wilayah kerja migas konvensional yang ditawarkan secara langsung adalah:
1. North Central Java Offshore di lepas pantai Jawa Timur
2. Kualakurun di daratan Kalimantan Tengah
3. Garung di daratan dan lepas pantai Kalimantan Tengah
4. Offshore Pulau Moa Selatan di lepas pantai Maluku 5. Dolok di daratan dan lepas pantai Papua
6. South East Papua di daratan Papua
7. Abar di lepas pantai DKI Jakarta dan Jawa Barat (penawaran langsung Pertamina)
8. Anggursi di lepas pantai Jawa Barat dan Jawa Tengah (penawaran langsung Pertamina)
Sementara, wilayah kerja migas non konvensional yang ditawarkan secara langsung yaitu:
1. MNK Sakakemang di daratan Sumatera Selatan
2. MNK Selat Panjang di daratan Riau
3. MNK Palmerah di daratan Sumatera Selatan
4. MNK Jambi I di daratan Jami (penawaran langsung Pertamina)
5. MNK Jambi II di daratan Jambi (penawaran langsung Pertamina)
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengatakan, penawaran blok migas secara langsung semacam ini membuat investor lebih yakin. Karena berasal dari riset data hasil studi yang dilakukannya sendiri.
"Dia (perusahaan) selalu day by day melakukan studi. Nah di situ, mereka merasa lebih secure, tenang. Jadi ketika mereka minta (joint study suatu wilayah kerja), sudah ada hitung-hitungannya, duitnya," ujar Edy di Jakarta, Senin (26/5/2014).
Penawaran langsung atau joint study, kata dia, tidak hanya lebih memberikan kepastian data cadangan, tetapi juga teknik atau teknologi yang sesuai serta perhitungan besaran biayanya.
Sementara, untuk penawaran wilayah kerja dengan tender reguler, data-data dipersiapkan oleh pemerintah yang belum tentu cocok bagi investor, sehingga harus melakukan studi lebih lama. Selain itu juga terkendala keuangan.
Seperti diketahui, pada 2014 pemerintah menawarkan delapan blok migas konvensional melalui mekanisme penawaran langsung. Sedangkan untuk blok migas non konvensional ditawarkan 5 wilayah kerja.
Wilayah kerja migas konvensional yang ditawarkan secara langsung adalah:
1. North Central Java Offshore di lepas pantai Jawa Timur
2. Kualakurun di daratan Kalimantan Tengah
3. Garung di daratan dan lepas pantai Kalimantan Tengah
4. Offshore Pulau Moa Selatan di lepas pantai Maluku 5. Dolok di daratan dan lepas pantai Papua
6. South East Papua di daratan Papua
7. Abar di lepas pantai DKI Jakarta dan Jawa Barat (penawaran langsung Pertamina)
8. Anggursi di lepas pantai Jawa Barat dan Jawa Tengah (penawaran langsung Pertamina)
Sementara, wilayah kerja migas non konvensional yang ditawarkan secara langsung yaitu:
1. MNK Sakakemang di daratan Sumatera Selatan
2. MNK Selat Panjang di daratan Riau
3. MNK Palmerah di daratan Sumatera Selatan
4. MNK Jambi I di daratan Jami (penawaran langsung Pertamina)
5. MNK Jambi II di daratan Jambi (penawaran langsung Pertamina)
(izz)