Harga Sembako di Kendal Mulai Melonjak

Harga sembilan bahan pokok (sembako) di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kendal merangkak naik. Kenaikan harga tersebut rata-rata Rp500 sampai Rp1.000 per kilogram (kg).

Dari pantauan Koran Sindo di Pasar Kendal, harga telur mengalami kenaikan cukup signifikan yakni naik menjadi Rp20.000 per kg dari harga sebelumnya Rp18.000 per kg. Selain itu, yang cukup signifikan juga terjadi pada harga minyak goreng semula Rp10.000 per kg, kini menjadi Rp13.000 per kg.

Sementara, harga beras yang harganya Rp9.000 menjadi Rp9.500 sampai Rp10.000 per kg. Salah seorang pedagang sembako, Kristina mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga tersebut. Sebab, pasokan beras dari distributor sampai saat ini masih lancar.

"Kenaikan harga memang sudah dari distributornya. Jadi, kami juga naikkan harga ke konsumen," katanya.

Menurutnya, harga gula pasir juga naik dari Rp10.000 menjadi Rp11.000. Sedangkan harga gula merah dari semula Rp16.000 per kg menjadi Rp18.000 per kg.

"Kenaikan harga sembako ini terjadi sejak pertengahan Mei. Kemungkinan akan terus mengalami kenaikan hingga Lebaran. Sebab biasanya menjelang puasa dan Lebaran, harga sembako mengalami kenaikan," ungkapnya.

Saminah, warga Brangsong mengatakan, hampir tiap hari dia ke Pasar Kendal untuk memenuhi kebutuhan dagangan di warung sembako miliknya. "Harga dari pasar sudah naik, ya jual di rumah juga naik," katanya.

Dia mengatakan, kenaikan harga sembako belum waktunya. Sebab, bulan puasa masih cukup lama. "Biasanya kalau naik waktu puasa dan Lebaran. Tapi sekarang sudah naik semua," keluhnya.

Pihaknya berharap, Pemerintah Kabupaten Kendal melalui dinas terkait untuk melakukan survei ke pasar tradisional. Hal itu guna memastikan penyebab kenaikan harga sembako. "Kalau harga naik, masyarakat yang susah," pungkasnya.