Bank Sinarmas Siapkan Right Issue Rp131 M
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) menargetkan pendanaan sebesar Rp131 miliar melalui pelaksanaan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau non preemptive rights issue.
Perseroan akan melepas saham baru sebanyak-banyaknya 1,3 miliar saham dengan nominal sebesar Rp100 per saham.
Direktur Utama BSIM Freenyan Liwang mengatakan, saham baru yang akan dilepas setara dengan 10% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 13 miliar saham. Langkah ini sejalan dengan target perseroan memperkuat permodalan demi mencapai BUKU 3 di tahun depan.
"Rencana rights issue tersebut menunggu persetujuan pemegang saham dalam acara rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 13 Juni," ujar dia dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (29/5/2014).
Dia menjelaskan, perseroan menargetkan tambahan modal kerja, tanpa membebani pemegang saham. Selain itu, langkah tersebut juga untuk meningkatkan struktur permodalan dan keuangan perseroan.
Jumlah saham beredar akan bertambah, sehingga dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan, dapat meningkatkan kinerja dan pendapatan bunga serta laba.
Perseroan melihat peluang bisnis kredit di sektor usaha mikro, kecil dan menengah yang masih akan terus bertumbuh serta pangsa pasar syariah yang masih sangat luas.
Selain itu, rencana tersebut memberikan kesempatan bagi perseroan untuk mengundang para investor strategis yang dapat memberikan nilai tambah bagi kinerja perseroan.
"Perseroan akan menggunakan dana hasil non preemptive rights issue untuk memperkuat struktur permodal dan keuangan perseroan," ungkapnya.
Perseroan akan melepas saham baru sebanyak-banyaknya 1,3 miliar saham dengan nominal sebesar Rp100 per saham.
Direktur Utama BSIM Freenyan Liwang mengatakan, saham baru yang akan dilepas setara dengan 10% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 13 miliar saham. Langkah ini sejalan dengan target perseroan memperkuat permodalan demi mencapai BUKU 3 di tahun depan.
"Rencana rights issue tersebut menunggu persetujuan pemegang saham dalam acara rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 13 Juni," ujar dia dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (29/5/2014).
Dia menjelaskan, perseroan menargetkan tambahan modal kerja, tanpa membebani pemegang saham. Selain itu, langkah tersebut juga untuk meningkatkan struktur permodalan dan keuangan perseroan.
Jumlah saham beredar akan bertambah, sehingga dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan, dapat meningkatkan kinerja dan pendapatan bunga serta laba.
Perseroan melihat peluang bisnis kredit di sektor usaha mikro, kecil dan menengah yang masih akan terus bertumbuh serta pangsa pasar syariah yang masih sangat luas.
Selain itu, rencana tersebut memberikan kesempatan bagi perseroan untuk mengundang para investor strategis yang dapat memberikan nilai tambah bagi kinerja perseroan.
"Perseroan akan menggunakan dana hasil non preemptive rights issue untuk memperkuat struktur permodal dan keuangan perseroan," ungkapnya.
(izz)