Menteri PU: Tol Elevated Lebih Mahal tapi Cepat
A
A
A
BOGOR - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto telah meresmikan pengoperasian Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi II A (Ruas Kedung Halang-Kedung Badak). Tol ini dibangun dengan konstruksi elevated yang mempergunakan teknologi baru erection span by span.
Dia mengatakan, tol yang menggunakan konstruksi elevated membutuhkan anggaran yang lebih besar dibanding dengan konstruksi landed. Namun pengerjaannya lebih cepat selesai, sebab tidak terlalu mengganggu kondisi lalu lintas.
"Kalau di bawah juga pengerjaannya mengganggu lalu lintas. Makanya elevated, walaupun harganya cukup mahal, pekerjaannya tidak mengganggu lalu lintas," jelasnya usai peresmian Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi II A di Bogor, Jumat (30/5/2014).
Selain itu, kata dia, jalan tol elevated juga tidak membutuhkan pembebasan lahan, yang selama ini sering menghambat pengerjaan proyek.
"Karena kalau di bawah juga butuh pembebasan tanah, terus kan susah. Jadi dengan elevated itu maka pembebasan tanah tidak perlu dilakukan," tuturnya.
Sebagai bagian dari jaringan jalan di wilayah Jabodetabek serta sebagai Koridor Ekonomi Jawa, jalan tol ini mampu bertahan hingga 50 tahun ke depan. "Kalau konstruksi beton, 50 tahun juga enggak apa-apalah," ucap dia.
Sekadar informasi, total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi I dan Seksi II ini sebesar Rp938 miliar. Untuk biaya konstruksi Seksi I senilai Rp529 miliar dan Seksi II A sebesar Rp350 miliar.
Dia mengatakan, tol yang menggunakan konstruksi elevated membutuhkan anggaran yang lebih besar dibanding dengan konstruksi landed. Namun pengerjaannya lebih cepat selesai, sebab tidak terlalu mengganggu kondisi lalu lintas.
"Kalau di bawah juga pengerjaannya mengganggu lalu lintas. Makanya elevated, walaupun harganya cukup mahal, pekerjaannya tidak mengganggu lalu lintas," jelasnya usai peresmian Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi II A di Bogor, Jumat (30/5/2014).
Selain itu, kata dia, jalan tol elevated juga tidak membutuhkan pembebasan lahan, yang selama ini sering menghambat pengerjaan proyek.
"Karena kalau di bawah juga butuh pembebasan tanah, terus kan susah. Jadi dengan elevated itu maka pembebasan tanah tidak perlu dilakukan," tuturnya.
Sebagai bagian dari jaringan jalan di wilayah Jabodetabek serta sebagai Koridor Ekonomi Jawa, jalan tol ini mampu bertahan hingga 50 tahun ke depan. "Kalau konstruksi beton, 50 tahun juga enggak apa-apalah," ucap dia.
Sekadar informasi, total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi I dan Seksi II ini sebesar Rp938 miliar. Untuk biaya konstruksi Seksi I senilai Rp529 miliar dan Seksi II A sebesar Rp350 miliar.
(izz)