Harga Gabah di Wajo Anjlok Akibat Banjir

Jum'at, 30 Mei 2014 - 17:29 WIB
Harga Gabah di Wajo Anjlok Akibat Banjir
Harga Gabah di Wajo Anjlok Akibat Banjir
A A A
SENGKANG - Akibat banjir yang melanda kabupaten Wajo selama sepekan terakhir, harga gabah di tiga Kecamatan yakni Sabbangparu, Pammana, dan Bola, anjlok. Dari harga normal Rp3.200, gabah petani di daerah tersebut dihargai Rp2.900-Rp2.800 per kg.

“Banjir datang pas mau panen, sehingga banyak gabah yang rusak terendam,” kata salah seorang Petani di Pammana La Muhammad, Jumat (30/5/2014).

Dia mengatakan, akibat banyaknya gabah yang rusak, harga gabah di daerah tersebut, turun drastis, bahkan mencapai Rp2.900 hingga Rp2.800 per/kg. “Gabah yang hitam justeru ada yang lebih rendah lagi,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan Pengamat Hama Penyakit (POPT PHP) Dinas Pertanian Kabupaten Wajo, Sabran membenarkan adanya harga gabah di beberapa Kecamatan yang anjlok akibat banjir. Menurutnya, dari tiga kecamatan tersebut ada sekitar 100 hetare sawah petani yang rusak.

“Akibat hujan ratusan hektare sawah terendam banjir. Seperti di Pitumpanua, Belawa, Sajoangin, Tanasiolo. Namun yang parah adalah Sabbangparu, Pammana dan Bola,” katanya.

Dia mengatakan, khusus Pitumpanua, Belawa, Sajoangin dan Tanasitolo, kerugian tidak terlalu besar, karena banyak lahan yang sudah panen yang terendam. Begitu juga tanaman muda yang terendam hanya sekitar dua hari kemudian surut.

Terkait jumlah kerugian, pihaknya mengaku masih melakukan inventarisir. “Yang parah di Sabbangparu, Pammmanada Bola, karena baru mau dipanen,” katanya.

Sementara itu, untuk pemukiman waga di Kecamatan tempe, hingga hari ini, debit air masih tetap bertahan. Warga Tempe, Muhammad Rustam mengatakan, melihat curah hujan, biasanya banjir di Wajo bisa mencapai bulanan baru bisa surut. “Biasanya kalau Wajo banjir, bisa mencapai satu bulan lebih,” katanya.

Seperti diberitakan KORAN SINDO sebelumnya, banjir di Kabupaten Wajo menerjang lima kecamatan di Daerah ini sejak lima hari terakhir. Lima kecamatan yang diterjang banjir yakni Kecamatan Pammmana, Sabbangparu, Tempe, Belawa, dan Kecamatan Tanasitolo.

Sementara itu, di Kelurahan Laelo Kecamatan Tempe, data yang dihimpun KORAN SINDO menyebutkan, lebih 300 rumah sudah terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 1 meter lebih.

Sementara itu, Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Wajo, sejak tanggal 26 Mei 2014 menetapkan status siaga bencana di Kabupaten Wajo.

Berdasarkan rakornas penanggulangan bencana 2013 lalu, ada sembilan Kecamatan yang ditetapkan rawan Bencana alam terutama banjir. Daerah tersebut yakni Belawa, Tempe, Pamman, Sabbangparu, Tanasitolo, Maningpajo, Bola, pitumpanua, dan Kecamatan keera.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7885 seconds (0.1#10.140)