Evaluasi AP II di Bandara Halim Selama Lima Bulan
Minggu, 01 Juni 2014 - 15:04 WIB
Evaluasi AP II di Bandara Halim Selama Lima Bulan
A
A
A
JAKARTA - General Manager PT Angkasa Pura II (AP II) Iwan Khrishadianto berjanji akan terus mengembangkan layanan maupun fasilitas penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma. Ini dalam rangka evaluasi operasional selama lima bulan terakhir, sejak bandara ini menjadi bandara komersil pada 10 Januari 2014.
"Di dalam terminal kita terus memperbaiki fasilitas yang ada, kita perbaiki semuanya, kapasitas juga diperluas, saat ini kapasitas bandara 600 orang. Keamanan pun masih terjaga," tutur dia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/6/2014).
Menurutnya, pemindahan beberapa rute penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Halim menjadi salah satu alternatif bagi penumpang dari daerah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bogor, dan Bekasi.
"Evaluasi selama lima bulan sementara normal enggak ada masalah. Ini pilihan alternatif penumpang untuk yang domisili di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, misal penumpang dari Bogor daripada ke Cengkareng mending ke sini. Karena sekarang yang dicari penumpang itu tepat waktu," tambah dia.
Sebagai contoh, maskapai Citilink yang saat ini menjadi satu-satunya maskapai yang beroperasi di Bandara Halim, sudah memperlihatkan perkembangan penumpangnya cukup signifikan dengan rata-rata di atas 75%. Selain itu, ketepatan waktu terbang (OTP) di bandara Halim juga lebih terpantau.
"OTP rata-rata ontime, bagus. Kalau pun ada penerbangan VVIP itu bukan kendala, itu tetap prioritas pertama, sudah ada jadwalnya. Tapi yang lain tetap teratur, makanya slot kita atur kembali," pungkasnya.
"Di dalam terminal kita terus memperbaiki fasilitas yang ada, kita perbaiki semuanya, kapasitas juga diperluas, saat ini kapasitas bandara 600 orang. Keamanan pun masih terjaga," tutur dia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/6/2014).
Menurutnya, pemindahan beberapa rute penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Halim menjadi salah satu alternatif bagi penumpang dari daerah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bogor, dan Bekasi.
"Evaluasi selama lima bulan sementara normal enggak ada masalah. Ini pilihan alternatif penumpang untuk yang domisili di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, misal penumpang dari Bogor daripada ke Cengkareng mending ke sini. Karena sekarang yang dicari penumpang itu tepat waktu," tambah dia.
Sebagai contoh, maskapai Citilink yang saat ini menjadi satu-satunya maskapai yang beroperasi di Bandara Halim, sudah memperlihatkan perkembangan penumpangnya cukup signifikan dengan rata-rata di atas 75%. Selain itu, ketepatan waktu terbang (OTP) di bandara Halim juga lebih terpantau.
"OTP rata-rata ontime, bagus. Kalau pun ada penerbangan VVIP itu bukan kendala, itu tetap prioritas pertama, sudah ada jadwalnya. Tapi yang lain tetap teratur, makanya slot kita atur kembali," pungkasnya.
(izz)
