Open Access Pertagas Akselerasi Bisnis Gas

Minggu, 01 Juni 2014 - 15:17 WIB
Open Access Pertagas Akselerasi Bisnis Gas
Open Access Pertagas Akselerasi Bisnis Gas
A A A
JAKARTA - Kalangan pengamat menilai penerapan open access dalam pembangunan pipa gas oleh PT Pertamina Gas (Pertagas) di berbagai daerah akan mengakselerasi bisnis gas.

"Bila bisnis gas tumbuh tak hanya Pertagas yang untung, tetapi seluruh stakeholder gas juga mendapatkan manfaatnya. Mulai dari pemerintah, pelaku usaha maupun konsumen, semua diuntungkan," kata Pengamat Energi dari ReforMinner Institute Komaidi Notonegoro di Jakarta, Minggu (1/6/2014).

Dia menilai, dengan open access bisnis gas akan cepat tumbuh, yang pada gilirannya akan menumbuhkan pasar baru bagi bisnis gas. Bila pasar baru tumbuh, keuntungan bagi pemerintah akan mempercepat konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).

"Tidak hanya itu, juga akan mengurangi subsidi BBM, mengurangi impor BBM, bahkan juga menstabilkan nilai tukar rupiah," ujarnya.

Di samping itu, pendapatan Pertagas dari toll fee juga akan meningkat. Lantaran, walaupun tidak memiliki infrastruktur dan tidak jualan gas tetap mendapatkan keuntungan.

"Apalagi kalau punya gas dan punya infrastruktur, tentu pendapatannya bisa berlipat," kata dia.

Komaidi mengatakan, dari sisi konsumen open access, Pertagas akan menjadi pionir untuk menumbuhkan persaingan dalam bisnis gas. Bila persaingan ini terjadi, maka yang diuntungkan adalah konsumen karena mereka bisa mendapat pilihan harga gas yang paling kompetitif.

"Secara bisnis, open access menguntungkan banyak pihak. Biar saja yang lain tak mau dengan open access. Kalau kita punya infrastruktur, tentu akan memiliki multiplayer effect yang luas bagi perekonomian nasional," kata dia.

Menurutnya, Pertagas tidak perlu takut dengan monopoli. Sistem monopoli akan tergilas oleh open access. "Konsumen akan memilih gas yang paling kompetitif, yang dihasilkan open access," tegasnya.

Dia meminta pemerintah kepeloporan Pertagas untuk membangun pipa open acess terus di dorong. Agresivitas Pertagas perlu di dorong dengan agresifnya Pertagas dengan pemerintah melaksanakan tanggung jawabnya membangun infrastruktur gas dan memberlakukan open access sebagaimana digariskan dalam Permen No 19/2009.

"Apalagi kalau perhitungan pengembalian modal Pertagas sebagai badan usaha juga sudah diperhitungkan dengan cermat, kenapa tidak?" tegas Komaidi.

Sebelumnya, Direktur Pertagas Hendra Jaya mengatakan, perusahaan agresif membangun sejumlah ruas pipa baru dengan total investasi sebesar Rp1 triliun menggunakan skema open access, antara lain Muara Karang-Muara Tawar (30 Km), Arun Belawan (350 Km), Porong-Grati (56 Km) dan Gresik-Semarang (270 Km).

Selain itu, Pertagas juga menyiapkan pembangunan infrastruktur di Bali untuk memasok LNG bagi PLN di Pulau Dewata. "Total akan ada tambahan pipa baru sepanjang 1.000 Km yang dibangun tahun ini," katanya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7434 seconds (0.1#10.140)