Mei Diperkirakan Masih Terjadi Deflasi
A
A
A
JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartaty mengatakan, pada Mei 2014 masih akan alami deflasi seiring tidak terjadinya gejolak harga pada bulan tersebut.
"Saya kira inflasi Mei masih rendah dan masih deflasi atau inflasinya sekitar 0,2%-0,3%," ujar Enny, Senin (2/6/2014).
Akan tetapi, lanjut Enny, yang perlu diperhatikan pemerintah adalah pada Juni 2014 karena secara musiman pada Juni inflasi akan terkerek naik.
Pada Juni tersebut akan ada Ramadan dan tahun ajaran baru sehingga inflasi akan tinggi. Pemerintah bisa membaca fenomena kebiasaan tersebut. Untuk itu, harus ada antisipasi pemerintah untuk menekan komoditas lain agar sumber inflasi tidak terdongkrak tinggi.
"Ini kan musiman pada Juni karena mendekati Ramadan, pemerintah harus ada antisipasi berupa distribusi," katanya.
Enny menambahkan, antisipasi gejolak harga adalah hal wajib bagi penmerintah. Jika terjadi gejolak harga, pemerintah fokus kendalikan terutama pada kementerian terkait.
"Saya kira inflasi Mei masih rendah dan masih deflasi atau inflasinya sekitar 0,2%-0,3%," ujar Enny, Senin (2/6/2014).
Akan tetapi, lanjut Enny, yang perlu diperhatikan pemerintah adalah pada Juni 2014 karena secara musiman pada Juni inflasi akan terkerek naik.
Pada Juni tersebut akan ada Ramadan dan tahun ajaran baru sehingga inflasi akan tinggi. Pemerintah bisa membaca fenomena kebiasaan tersebut. Untuk itu, harus ada antisipasi pemerintah untuk menekan komoditas lain agar sumber inflasi tidak terdongkrak tinggi.
"Ini kan musiman pada Juni karena mendekati Ramadan, pemerintah harus ada antisipasi berupa distribusi," katanya.
Enny menambahkan, antisipasi gejolak harga adalah hal wajib bagi penmerintah. Jika terjadi gejolak harga, pemerintah fokus kendalikan terutama pada kementerian terkait.
(gpr)