KUR BRI Secara Nasional Mencapai 64,24%
A
A
A
JAKARTA - Porsi Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara nasional sebesar 64,24% dari total KUR nasional Rp150,3 triliun. Sementara komposisi KUR BRI terdiri dari KUR Ritel sebesar Rp18,442 triliun dan KUR Mikro sebesar Rp78,080 triliun.
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengungkap, sektor ekonomi dan usaha yang menyerap KUR BRI masing-masing perdagangan dan bisnis kuliner mencapai 61%, disusul dengan pertanian 14,23%.
Tak hanya meningkatkan ekspansi KUR, BRI juga mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas debitur KUR. Hal tersebut terlihat dari munculnya aksi migrasi ratusan ribu debitur KUR BRI ke kredit komersil BRI.
“Yang naik kelas hampir satu juta debitur KUR ke Kredit Komersil BRI. Pinjaman mereka tercatat Rp15,429 triliun,” ucap Budi.
Menurut dia, dengan hijrah tersebut, para bekas debitur KUR BRI akan dikenakan bunga komersil diikuti oleh persayaratan adiministrasi sesuai dengan ketentuan normal perbankan.
“Ini yang kita syukuri sebab akhirnya mereka menjadi bankable dan siap mendapat pinjaman yang lebih besar dari KUR dengan syarat-syarat sesuai ketentuan. Berarti daya saing mereka meningkat,” papar Budi.
Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengungkap, sektor ekonomi dan usaha yang menyerap KUR BRI masing-masing perdagangan dan bisnis kuliner mencapai 61%, disusul dengan pertanian 14,23%.
Tak hanya meningkatkan ekspansi KUR, BRI juga mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas debitur KUR. Hal tersebut terlihat dari munculnya aksi migrasi ratusan ribu debitur KUR BRI ke kredit komersil BRI.
“Yang naik kelas hampir satu juta debitur KUR ke Kredit Komersil BRI. Pinjaman mereka tercatat Rp15,429 triliun,” ucap Budi.
Menurut dia, dengan hijrah tersebut, para bekas debitur KUR BRI akan dikenakan bunga komersil diikuti oleh persayaratan adiministrasi sesuai dengan ketentuan normal perbankan.
“Ini yang kita syukuri sebab akhirnya mereka menjadi bankable dan siap mendapat pinjaman yang lebih besar dari KUR dengan syarat-syarat sesuai ketentuan. Berarti daya saing mereka meningkat,” papar Budi.
(gpr)