Harga Telur dan Daging Ayam Dongrak Inflasi Jateng

Senin, 02 Juni 2014 - 18:14 WIB
Harga Telur dan Daging Ayam Dongrak Inflasi Jateng
Harga Telur dan Daging Ayam Dongrak Inflasi Jateng
A A A
SEMARANG - Kenaikan sejumlah kebutuhan rumah tangga seperti telur dan daging ayam sejak pertengahan bulan lalu, mendongkrak terjadinya inflasi di Jawa Tengah (Jateng).

Diketahui, untuk harga telur ayam saat ini mencapai Rp18.000 per kilogram (kg), naik sekitar Rp4.000. Sementara, untuk harga daging ayam dari harga Rp27.000 per kg, kini menjadi Rp30.000 per kg.

Berdasarkan hasil survai yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, atas kenaikan harga sejumlah kebutuhan rumah tangga tersebut, selama Mei di Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 0,24% atau naik sekitar 0,12% dari bulan sebelumnya sekiar 0,12%.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jateng Jam Jam Zamachsyari mengatakan, pada Mei Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,45 lebih tinggi dibandingkan IHK pada April sebesar 111,19.

"Selain telur dan ayam, ada beberapa komoditi lain yang juga mengalami kenaikan seperti bawang merah, dan ikan lele. Selain itu juga adanya kenaikan pada kelompok perumahan, air, gas dan bahan bakar," ujarnya, Senin (2/6/2014).

Sementara, untuk komoditas yang memberikan sumbangan deflasi, di antaranya cabai rawit, cabai merah, beras, cabai hijau, dan kacang panjang. Beberapa jenis cabai memberikan sumbangan deflasi karena sepanjang Mei, harga cabai mengalami penurunan.

Namun, cabai diprediksi bakal memberikan sumbangan inflasi pada bulan berikutnya mengingat pada awal Juni harga sejumlah jenis cabai mulai naik.

Jam Jam menilai, mulai naiknya harga sejumlah kebutuhan rumah tangga, selain karena mendekati Ramadan, juga karena adanya spekulasi dan sistem distribusi.

"Biasanya kenaikan harga baru terjadi dua pekan menjelang Ramadan, tetapi saat ini meski masih cukup jauh kenaikan sudah terjadi. Karena banyak masyarkat yang mulai melakukan pembelian kebutuhan untuk Ramadan dan Lebaran," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng Petrus Edison Ambarura mengakui, kenaikan harga sejumlah kebutuhan rumah tangga sudah terjadi sejak dua pekan terakhir ini.

Dia mengaku, dengan sudah mulainya kenaikan harga sejumlah komoditi, Disperindag mempersiapkan beberapa langkah antisipasi. Di antaranya memperlancar distribusi barang. Bahkan jika kenaikan harga melebih batas yakni 10% dari harga normal, bukan tidak mungkin pemerintah melakukan operasi pasar.

Selain itu, juga melakukan impor barang kebutuhan rumah tangga untuk menekan harga pasar. Sebenarnya saat ini stok pangan di Jateng menjelang Ramadan dan Lebaran mencukupi kebutuhan.

"Ada sejumlah bahan pokok yang perlu diamankan menjelang Ramadan serta Hari Raya Idul Fitri. Diantaranya beras, gula, minyak goreng serta kedelai," katanya.

Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait, guna mengontrol stok bahan-bahan pangan tersebut. Seperti Dinas Pertanian, Peternakan maupun Dinas Perikanan dan lain-lain.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5192 seconds (0.1#10.140)