BTN Dukung Pembiayaan 5.000 Rumah Pekerja
A
A
A
SERANG - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) siap melakukan pembiayaan untuk 5.000 rumah pekerja. Rencananya perumahan pekerja tersebut akan dibangun di lima kota besar di Indonesia.
Dalam rangka memperbesar bisnis sektor properti, BTN menyiapkan alokasi kredit untuk mendukung pembiayaan pembangunan rumah bagi pekerja di lima kota besar di Indonesia.
"BTN siap memberikan dukungan pembiayaan pembangunan perumahan bagi pekerja. Ini merupakan komitmen BTN dan kami siap memberikan dukungan pembiayaannya," kata Direktur Bank BTN Mansyur S. Nasution usai peresmian pembangunan proyek perumahan bagi pekerja di Banten Metropolis Residence, Serang, Banten, Selasa (3/6/2014).
Tahun ini, pembangunan perumahan bagi pekerja sudah direncanakan akan dibangun di kota Karawang, Serang, Palembang, Semarang, dan Surabaya.
Dia mengatakan, proyek perumahan pekerja di Serang ini merupakan proyek kedua, yang dibangun setelah sebelumnya dibangun proyek yang sama di kota Karawang. Di Serang akan dibangun 1.000 unit rumah sederhana tapak yang dibangun oleh PT Graha Nagara Indah selaku pengembang perumahan tersebut.
Dari 1.000 unit rumah yang direncanakan dibangun pada lokasi tersebut, telah dibangun 541 unit dengan progres penyelesaian fisik bangunan antara 20%-100%. Sekitar 130 unit telah direalisasi dengan skim KPR Sejahtera FLPP dengan PUMP-KB sekitar Rp2,58 miliar. Proyek perumahan ini disiapkan sebagai fasilitas perumahan yang diberikan untuk peserta Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Kerja sama BTN dengan BPJS Ketenagakerjaan dimulai sejak 2006, dengan Program Perumahan Bagi Peserta Jamsostek melalui Kredit Pemilikan Rumah Sederhana Sehat Jamsostek (KPRSHJ), Kredit Pemilikan Rumah Jamsostek (KPRJ), Kredit Kontruksi Jamsostek (KKJ). Tahun 2008 kerjasama tersebut berubah menjadi Pinjaman Uang Muka (PUMP-KB).
Melalui kerja sama PUMP-KB BPJS Ketenagakerjaan telah terealisasi sekitar 28.466 unit, dengan nilai kredit berkisar Rp495 miliar. Program PUM-KB BPJS Ketenagakerjaan ini diberikan khusus kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk keperluan tambahan biaya uang muka pembelian rumah.
Lebih lanjut Mansyur mengatakan, BTN berkomitmen mempertahankan market share pada pembiayaan di sektor perumahan rakyat, khususnya kelas menengah bawah, serta meningkatkan porsi pembiayaan perumahan kelas menengah atas.
Hal ini didasari oleh pentingnya posisi perseroan sebagai bank milik negara yang fokus dalam pembiayaan perumahan (housing bank) bagi masyarakat. BTN tetap akan fokus sebagai housing bank yang memberikan dukungan pembiayaan perumahan bagi masyarakat Indonesia.
"Kami ingin Bank BTN dapat berperan lebih besar dalam memberikan dukungan terhadap program perumahan nasional ini," tambahnya.
Sejak 1976 sampai dengan 31 Maret 2014, BTN telah menyalurkan KPR Subsidi Rp53,15 triliun. Fasilitas kredit ini setidaknya telah dinikmati oleh lebih dari 2,5 juta masyarakat Indonesia. Sementara khusus untuk skim FLPP yang dimulai sejak Oktober 2010 telah dikucurkan kredit oleh BTN pada posisi yang sama lebih dari Rp18 triliun dengan jumlah rumah sebanyak 291.826 unit.
Dalam rangka memperbesar bisnis sektor properti, BTN menyiapkan alokasi kredit untuk mendukung pembiayaan pembangunan rumah bagi pekerja di lima kota besar di Indonesia.
"BTN siap memberikan dukungan pembiayaan pembangunan perumahan bagi pekerja. Ini merupakan komitmen BTN dan kami siap memberikan dukungan pembiayaannya," kata Direktur Bank BTN Mansyur S. Nasution usai peresmian pembangunan proyek perumahan bagi pekerja di Banten Metropolis Residence, Serang, Banten, Selasa (3/6/2014).
Tahun ini, pembangunan perumahan bagi pekerja sudah direncanakan akan dibangun di kota Karawang, Serang, Palembang, Semarang, dan Surabaya.
Dia mengatakan, proyek perumahan pekerja di Serang ini merupakan proyek kedua, yang dibangun setelah sebelumnya dibangun proyek yang sama di kota Karawang. Di Serang akan dibangun 1.000 unit rumah sederhana tapak yang dibangun oleh PT Graha Nagara Indah selaku pengembang perumahan tersebut.
Dari 1.000 unit rumah yang direncanakan dibangun pada lokasi tersebut, telah dibangun 541 unit dengan progres penyelesaian fisik bangunan antara 20%-100%. Sekitar 130 unit telah direalisasi dengan skim KPR Sejahtera FLPP dengan PUMP-KB sekitar Rp2,58 miliar. Proyek perumahan ini disiapkan sebagai fasilitas perumahan yang diberikan untuk peserta Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Kerja sama BTN dengan BPJS Ketenagakerjaan dimulai sejak 2006, dengan Program Perumahan Bagi Peserta Jamsostek melalui Kredit Pemilikan Rumah Sederhana Sehat Jamsostek (KPRSHJ), Kredit Pemilikan Rumah Jamsostek (KPRJ), Kredit Kontruksi Jamsostek (KKJ). Tahun 2008 kerjasama tersebut berubah menjadi Pinjaman Uang Muka (PUMP-KB).
Melalui kerja sama PUMP-KB BPJS Ketenagakerjaan telah terealisasi sekitar 28.466 unit, dengan nilai kredit berkisar Rp495 miliar. Program PUM-KB BPJS Ketenagakerjaan ini diberikan khusus kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk keperluan tambahan biaya uang muka pembelian rumah.
Lebih lanjut Mansyur mengatakan, BTN berkomitmen mempertahankan market share pada pembiayaan di sektor perumahan rakyat, khususnya kelas menengah bawah, serta meningkatkan porsi pembiayaan perumahan kelas menengah atas.
Hal ini didasari oleh pentingnya posisi perseroan sebagai bank milik negara yang fokus dalam pembiayaan perumahan (housing bank) bagi masyarakat. BTN tetap akan fokus sebagai housing bank yang memberikan dukungan pembiayaan perumahan bagi masyarakat Indonesia.
"Kami ingin Bank BTN dapat berperan lebih besar dalam memberikan dukungan terhadap program perumahan nasional ini," tambahnya.
Sejak 1976 sampai dengan 31 Maret 2014, BTN telah menyalurkan KPR Subsidi Rp53,15 triliun. Fasilitas kredit ini setidaknya telah dinikmati oleh lebih dari 2,5 juta masyarakat Indonesia. Sementara khusus untuk skim FLPP yang dimulai sejak Oktober 2010 telah dikucurkan kredit oleh BTN pada posisi yang sama lebih dari Rp18 triliun dengan jumlah rumah sebanyak 291.826 unit.
(rna)