Pemerintah Akan Awasi Harga Daging Ayam

Selasa, 03 Juni 2014 - 20:57 WIB
Pemerintah Akan Awasi Harga Daging Ayam
Pemerintah Akan Awasi Harga Daging Ayam
A A A
JAKARTA - Pemerintah terutama pihak Kementrian Perdagangan berjanji akan memperbaiki sistem harga daging ayam di tingkat konsumen. Dikarenakan kenaikan harga daging ayam memberikan kontribusi yang cukup terasa terhadap inflasi pada bulan Mei 2014 sebesar 0,08%.

Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi mengatakan, dirinya akan tetap menggunakan skema smoothing yaitu dengan menaikan harga patokan daging ayam maupun telur ayam di tingkat pedagang ayam.

"Setelah kita lihat, kontribusi ayam terhadap inflasi sebesar 0,08% memang kita utarakan daging ayam ini kita naikan sesuai dengan desain, karena permasalahannya adalah untuk menjaga keselamatan pada peternak mandiri dan industri peternakan kita," ucap Lutfi di Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Lutfi juga menjelaskan, kenaikan harga patokan daging ayam merupakan siklus lima tahun yang selalu terjadi terlebih saat menjelang puasa dan lebaran. "Sekarang ini kita perbaiki sistemnya, kita juga mempelajari untuk menjual dan mengekspor daripada kelebihan ayam," jelasnya.

Ia juga akan mencari solusi jalan keluar agar harga daging ayam tidak terlalu mahal menjelang lebaran. Hal ini dengan mempelajari skema tahun lalu dimana harga daging ayam maupun telor ayam melonjak tinggi.

"Kita juga mencari kesinambungan agar kenaikan harga daging ayam tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya itu terjadi kenaikan yang luar biasa tanpa kontrol pada saat menjelang lebaran dan di saat bulan puasa. Kemudian lebaran h+7 harga daging ayam dan telur terjun bebas," ucap dia.

Oleh karena itu, Lutfi menginginkan agar proses terciptanya supply dan demand terkontrol di tahun ini terlebih saat lebaran nanti. "Sekarang ini dalam proses tercipta bagaimana urusan supply dan demand terkontrol harganya juga tidak menghancurkan industri dan peternak mandiri dan pada saat bersamaan tidak menyebabkan inflatoar tidak tinggi untuk urusan daripada daging ayam tersebut," tutupnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8769 seconds (0.1#10.140)