IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas
Rabu, 04 Juni 2014 - 08:23 WIB

IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diproyeksi masih akan menguat dengan kisaran terbatas.
“Hari ini, kami proyeksikan IHSG bergerak menguat terbatas, dengan kisaran support-resistance 4.927-4.967,“ kata Analis Riset PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono dalam risetnya, Rabu (4/6/2014).
Proyeksi ini melanjutkan kenaikan IHSG kemarin, di mana ditutup melanjutkan kenaikan hari sebelumnya didorong oleh menguatnya bursa regional menyusul data manufaktur Amerika Serikat (AS) bulan Mei yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
"Di sisi lain, pergerakan indeks dibayangi oleh nilai tukar rupiah yang cenderung melemah," ujar dia.
Sementara neraca perdagangan Indonesia bulan April, menurut dia, di luar dugaan mengalami defisit USD1,96 miliar, jauh lebih buruk dari konsensus yang memperkirakan surplus USD178 juta.
Salah satu penyebabnya adalah naiknya impor telepon selular (ponsel) sebesar 56% dibanding periode yang sama tahun lalu. Selain itu, harga komoditi utama ekspor, yaitu batu bara dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang melemah.
Sementara IHSG pada perdagangan kemarin berhasil melanjutkan relinya di tengah variatifnya bursa Asia. IHSG menguat 30,07 poin atau 0,61% ke level 4.942,16.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,09 triliun dengan 4,2 miliar saham diperdagangkan dan transaksi beli asing mencapai Rp45,87 miliar. Tercatat 166 saham naik, 144 saham melemah dan 90 saham stagnan.
“Hari ini, kami proyeksikan IHSG bergerak menguat terbatas, dengan kisaran support-resistance 4.927-4.967,“ kata Analis Riset PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono dalam risetnya, Rabu (4/6/2014).
Proyeksi ini melanjutkan kenaikan IHSG kemarin, di mana ditutup melanjutkan kenaikan hari sebelumnya didorong oleh menguatnya bursa regional menyusul data manufaktur Amerika Serikat (AS) bulan Mei yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
"Di sisi lain, pergerakan indeks dibayangi oleh nilai tukar rupiah yang cenderung melemah," ujar dia.
Sementara neraca perdagangan Indonesia bulan April, menurut dia, di luar dugaan mengalami defisit USD1,96 miliar, jauh lebih buruk dari konsensus yang memperkirakan surplus USD178 juta.
Salah satu penyebabnya adalah naiknya impor telepon selular (ponsel) sebesar 56% dibanding periode yang sama tahun lalu. Selain itu, harga komoditi utama ekspor, yaitu batu bara dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang melemah.
Sementara IHSG pada perdagangan kemarin berhasil melanjutkan relinya di tengah variatifnya bursa Asia. IHSG menguat 30,07 poin atau 0,61% ke level 4.942,16.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,09 triliun dengan 4,2 miliar saham diperdagangkan dan transaksi beli asing mencapai Rp45,87 miliar. Tercatat 166 saham naik, 144 saham melemah dan 90 saham stagnan.
(rna)