Chitose Targetkan Pabrik di Cimahi Rampung 2015
Chitose Targetkan Pabrik di Cimahi Rampung 2015
A
A
A
JAKARTA - Calon emiten, PT Chitose International berencana membangunan pabrik baru di Cimahi, Jawa Barat. Pabrik ini ditargetkan rampung pada tahun depan.
Direktur Pemasaran Chitose, Timotius J Paulus menjelaskan, perusahaan menganggarkan sekitar 55% dari dana hasil penggunaan IPO untuk pembangunan pabrik tersebut. Pembangunan pabrik baru merupakan strategi Chitose mengembangkan pasar dan produk baru.
“Nantinya pabrik itu untuk produk baru yang akan kita ekspor karena ada permintaan yang tinggi ke Jepang, seperti produk pintu dan lain-lain,” kata dia di Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Timotius menuturkan, sejauh ini pasar ekspor Chitose masih minim karena perseroan masih fokus pada pasar domestik. Dia menyebut bahwa pasar ekspor Chitose saat ini hanya sekitar 2%-3%.
“Adapun kapasitas produksi dari pabrik baru kita usahakan semaksimal mungkin. Mungkin sekitar 30-40 ribu pieces per tahun,” ungkapnya.
Dia berharap, pabrik yang menelan biaya sekitar Rp50 miliar ini dapat beroperasi pada pertengahan 2015 dan pasar ekspor perseroan dapat meningkat sekitar 10%.
Selain membangun pabrik baru, perseroan juga berencana membangun dua flagship shop di Jawa Timur dan Jabodetabek. Menurut Timotius, pembangunan flagship shop tersebut akan dilakukan secara bertahap dan diharapkan dengan pembangunan itu dapat berkontribusi terhadap penjualan produk-produk perseroan.
Chitose mendistribusikan produknya lebih dari 90% melalui 22 distributor dan 850 agen pemasaran di bawahnya di seluruh Indonesia. Chitose juga telah mengekspor produknya ke 34 negara tujuan ekspor, seperti Jepang, Australia, Selandia Baru, Jerman, Mesir, Korea Selatan, Nigeria dan negara negara lainnya.
Dia mengatakan, berawal dari kursi lipat, yang telah menjadi ikon di industri furniture di Indonesia, Chitose terus bertumbuh dan menghasilkan berbagai varian tipe baru sesuai dengan segmentasi pasar menengah. Kini, Chitose memiliki lebih dari 300 varian kursi dan perangkat furniture.
Direktur Pemasaran Chitose, Timotius J Paulus menjelaskan, perusahaan menganggarkan sekitar 55% dari dana hasil penggunaan IPO untuk pembangunan pabrik tersebut. Pembangunan pabrik baru merupakan strategi Chitose mengembangkan pasar dan produk baru.
“Nantinya pabrik itu untuk produk baru yang akan kita ekspor karena ada permintaan yang tinggi ke Jepang, seperti produk pintu dan lain-lain,” kata dia di Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Timotius menuturkan, sejauh ini pasar ekspor Chitose masih minim karena perseroan masih fokus pada pasar domestik. Dia menyebut bahwa pasar ekspor Chitose saat ini hanya sekitar 2%-3%.
“Adapun kapasitas produksi dari pabrik baru kita usahakan semaksimal mungkin. Mungkin sekitar 30-40 ribu pieces per tahun,” ungkapnya.
Dia berharap, pabrik yang menelan biaya sekitar Rp50 miliar ini dapat beroperasi pada pertengahan 2015 dan pasar ekspor perseroan dapat meningkat sekitar 10%.
Selain membangun pabrik baru, perseroan juga berencana membangun dua flagship shop di Jawa Timur dan Jabodetabek. Menurut Timotius, pembangunan flagship shop tersebut akan dilakukan secara bertahap dan diharapkan dengan pembangunan itu dapat berkontribusi terhadap penjualan produk-produk perseroan.
Chitose mendistribusikan produknya lebih dari 90% melalui 22 distributor dan 850 agen pemasaran di bawahnya di seluruh Indonesia. Chitose juga telah mengekspor produknya ke 34 negara tujuan ekspor, seperti Jepang, Australia, Selandia Baru, Jerman, Mesir, Korea Selatan, Nigeria dan negara negara lainnya.
Dia mengatakan, berawal dari kursi lipat, yang telah menjadi ikon di industri furniture di Indonesia, Chitose terus bertumbuh dan menghasilkan berbagai varian tipe baru sesuai dengan segmentasi pasar menengah. Kini, Chitose memiliki lebih dari 300 varian kursi dan perangkat furniture.
(rna)
Explore More