Dewan Pelabuhan: Penyesuaian Tarif CHC Penting
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pelabuhan Tanjung Priok Subandi mengatakan, pihaknya memahami dan menyetujui penyesuaian tarif Container Handling Charges (CHC) sepanjang diikuti dengan pelayanan yang lebih baik.
Menurut dia, hal tersebut penting agar pelabuhan Tanjung Priok dapat bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan besar di Asia terutama soal pelayanan.
“Jangan sampai karena tarif CHC yang dirasakan masih rendah oleh terminal menyebabkan terminal tidak dapat melakukan investasi guna meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa, akibatnya kita tidak bisa bersaing dengan pelabuhan lain,” tuturnya dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Menurut dia, rencana kenaikan CHC di Tanjung Priok telah dibicarakan cukup lama oleh hampir semua pemangku kepentingan di Pelabuhan Tanjung Priok. Karena itu, untuk menghindari polemik yang berkepanjangan, dia mengatakan, sebaiknya pemerintah segera memberikan keputusan terhadap usulan tersebut.
“Polemik mengenai kenaikan CHC sebaiknya dihentikan dan dikembalikan pada Permen No.15/2014 agar tidak menjadi perdebatan yang tidak berujung dan pada akhirnya hanya memberikan ruang kepada siapa saja yang tidak terkait dengan persoalan tarif dan pelayanan pelabuhan,” tutur dia.
Dia berpendapat, polemik kenaikan CHC dan Terminal Handling Charges (THC) seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan, seperti yang telah diketahui bersama bahwa sepanjang tahun terjadi inflasi dan kenaikan harga barang.
Hal ini tentu mendorong perlunya penyesuaian tarif guna menjaga iklim berinvestasi dalam meningkatkan dan menjaga pelayanan yang prima.
Presiden Direktur Jakarta International Container Terminal (JICT) Albert Pang sebelumnya mengungkapkan, JICT telah mengalokasikan dana sebesar USD40 juta untuk meningkatkan kinerja JICT pada 2014.
Dana ini untuk investasi peralatan dan pembangunan pintu masuk (gate) baru, yakni Automatic Gate System (AGS) yang terhubung dengan Jakarta Outer Ringroad (JORR) yang akan dibangun menuju pelabuhan. Keberadaan AGS baru ini akan melengkapi Jakarta Automatic Gate System (JAGS) yang telah dibangun dan dioperasikan oleh JICT sejak tahun 2013.
Sejak 2008, JICT telah menginvestasikan dana lebih dari USD151 juta untuk meningkatkan kapasitas terminal dan kualitas layanan kepada pelanggan. Sementara total investasi tiga operator pelabuhan di Tanjung Priok selama 6 tahun terakhir mencapai lebih dari USD207 juta.
Menurut dia, hal tersebut penting agar pelabuhan Tanjung Priok dapat bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan besar di Asia terutama soal pelayanan.
“Jangan sampai karena tarif CHC yang dirasakan masih rendah oleh terminal menyebabkan terminal tidak dapat melakukan investasi guna meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa, akibatnya kita tidak bisa bersaing dengan pelabuhan lain,” tuturnya dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Menurut dia, rencana kenaikan CHC di Tanjung Priok telah dibicarakan cukup lama oleh hampir semua pemangku kepentingan di Pelabuhan Tanjung Priok. Karena itu, untuk menghindari polemik yang berkepanjangan, dia mengatakan, sebaiknya pemerintah segera memberikan keputusan terhadap usulan tersebut.
“Polemik mengenai kenaikan CHC sebaiknya dihentikan dan dikembalikan pada Permen No.15/2014 agar tidak menjadi perdebatan yang tidak berujung dan pada akhirnya hanya memberikan ruang kepada siapa saja yang tidak terkait dengan persoalan tarif dan pelayanan pelabuhan,” tutur dia.
Dia berpendapat, polemik kenaikan CHC dan Terminal Handling Charges (THC) seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan, seperti yang telah diketahui bersama bahwa sepanjang tahun terjadi inflasi dan kenaikan harga barang.
Hal ini tentu mendorong perlunya penyesuaian tarif guna menjaga iklim berinvestasi dalam meningkatkan dan menjaga pelayanan yang prima.
Presiden Direktur Jakarta International Container Terminal (JICT) Albert Pang sebelumnya mengungkapkan, JICT telah mengalokasikan dana sebesar USD40 juta untuk meningkatkan kinerja JICT pada 2014.
Dana ini untuk investasi peralatan dan pembangunan pintu masuk (gate) baru, yakni Automatic Gate System (AGS) yang terhubung dengan Jakarta Outer Ringroad (JORR) yang akan dibangun menuju pelabuhan. Keberadaan AGS baru ini akan melengkapi Jakarta Automatic Gate System (JAGS) yang telah dibangun dan dioperasikan oleh JICT sejak tahun 2013.
Sejak 2008, JICT telah menginvestasikan dana lebih dari USD151 juta untuk meningkatkan kapasitas terminal dan kualitas layanan kepada pelanggan. Sementara total investasi tiga operator pelabuhan di Tanjung Priok selama 6 tahun terakhir mencapai lebih dari USD207 juta.
(rna)