Bulog Gelar Operasi Pasar di Surabaya

Senin, 09 Juni 2014 - 19:04 WIB
Bulog Gelar Operasi Pasar di Surabaya
Bulog Gelar Operasi Pasar di Surabaya
A A A
SURABAYA - Menjelang Ramadan, Perum Bulog menggelar Operasi Pasar (OP) di pasar-pasar Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Hal ini untuk memantau kenaikan harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok yang dikabarkan mulai naik.

Target OP yakni Pasar Wonokromo dan Tambahrejo. Dalam operasi ini, Perum Bulog menyurvei dua komoditi yaitu daging ayam boiler dan telur ayam boiler. Dua komoditi ini digelontor masing-masing sebanyak 100 kg per hari untuk daging ayam boiler dan 200 kg perhari untuk telur ayam di dua tempat.

Kepala Divisi Regional Jawa Timur Rusdianto mengatakan, OP ini diupayakan untuk menekan inflasi jelang Ramadan. Operasi ini dilakukan karena ada permintaan untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak). Pasalnya, banyak informasi dua komoditas ini mengalami kenaikan.

"Operasi dilakukan karena ada permintaan dari Dinas Perindustrian dan Pedagangan di Jawa Timur melalui Bulog Mart, sebagai bagian dari unit bisnis Perum Bulog," katanya, Senin (9/6/2014).

Sepanjang pelaksanaan OP ini Bulog menjual telur ayam boiler Rp16.500 per kg dan Rp26.000 per kg untuk daging ayam boiler. Untuk telur ayam boiler hari ini sudah terjual 25 kg untuk di pasar Wonokromo dan 40 kg di Tambahrejo.

Rusdianto mengakui untuk daging ayam boiler sedikit yang terjual atau sekitar 10% dari yang digelontorkan. Karena daging ayam itu tidak utuh. "Dalam paket per kg ada yang tanpa sayap, ada yang tanpa ceker, karena kita jual dengan potongan terpisah," ungkapnya.

Pelaksanaan OP ini diakui belum ada batasan. Hal ini menyesuaikan dengan kondisi pasar. Nantinya akan ada tim evaluasi dari Disperindag Jatim, juga tergantung dari kondisi harga pasar.

Bulog menampik pelaksanaan OP ini mengganggu stabilitas harga di pasar. Sebab pedagang juga memanfaatkan momen untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga. Namun, Bulog menegaskan OP ini tidak untuk merusak harga, tetapi menyediakan pilihan bagi masyarakat.

"Sah-sah saja harga dinaikkan. Tetapi harus realistis dan sesuai daya beli masyarakat. Kami juga menyediakan barang sesuai daya beli masyarakat," ujarnya.

Perum Bulog menyediakan margin harga Rp2.000 lebih murah dibanding harga dipasaran.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6582 seconds (0.1#10.140)