Jabar Dorong Produksi Olahan Buah dan Sayur

Jum'at, 13 Juni 2014 - 20:50 WIB
Jabar Dorong Produksi...
Jabar Dorong Produksi Olahan Buah dan Sayur
A A A
BANDUNG - Jumlah konsumsi buah dan sayur secara nasional di Indonesia baru mencapai 40 kilogram per kapita per tahun.

Padahal, menurut Food and Agriculture Organization (FAO) jumlah konsumsi buah dan sayur yang dipersyaratkan atau yang ideal itu adalah hampir 65 kg per kapita per tahun.

Melihat kenyataan demikian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menggelar acara Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal (Ethnic Food Festival) Tahun 2014 yang berlangsung di Trans Studio Mall (TSM) Jl Jend Gatot Subroto Bandung pada 14 dan 15 Juni.

"Kami berpikir bahwa perlu lebih disosialisasikan produk-produk olahan buah dan sayur. Makanan/minuman olahan buah dan sayur ini perlu didorong terus. Agar masyarakat lebih tertarik lagi untuk mengonsumsi makanan olahan buah dan sayur," ujar Kadisperindag Jabar Ferry Sofwan Arief di Bandung, Jumat (13/6/2014).

Ferry menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan tim penggerak PKK, juga mendorong para mahasiswa dan pelaku UMKM untuk pembuatan proposal usaha, lomba kemasan produk untuk mengasah kreativitas masing-masing dan menciptakan produk olahan makanan baru berbahan dasar buah dan sayur.

"Kepada para siswa SMA juga didorong untuk menciptakan kreasi makanan/minuman olahan buah dan sayur, bukan hanya produk segarnya saja yang diperkenalkan tetapi juga olahannya. Supaya masyarakat bisa lebih mengonsumsi makanan/minuman olahan buah dan sayur ini demi kesehatan," terang dia.

Kepada para siswa SMP, lanjut Ferry, ada lomba ukir buah dan sayur. Juga kepada para siswa SD ada lomba mengenal sayur.

"Anak-anak sekarang masih banyak yang tidak tahu buah kesemek, atau sayuran seperti daun antanan. Pada intinya, di sini yang perlu digarap karena dari sisi industri buah dan sayur itu tidak hanya dikonsumsi segar, perlu diolah buah dan sayur itu," jelasnya.

Pada tahap awal, kalau jika buah segar misalnya mangga gincu sudah sampai ke gedung putih pada saat zaman Presiden Amerika Bill Clinton, tetapi manakala buah harus disimpan agak lama, diolah menjadi bubur selanjutnya sebagai bahan dasar jus dan sebagainya.

"Dalam pameran tersebut juga disajikan jus yang mencampurkan buah dan sayur, yang dibuat pelaku usaha yang sudah tujuh tahun menekuni ini. Jus tersebut bisa dicoba hadirin," tutrnya.

Produksi tersebut, kalau di level home industri atau rumah makan sudah siap, tapi kalau untuk level industri sudah tentu berbeda. Sayur-sayuran saat ini seperti bayam kan sering dibuat gorengan, sedangkan buah, kalau tidak jus, ya dodol.

"Jadi yang harus terus diversifikasi terus untuk diperkenalkan ke masyarakat. Nah ini di pameran produk-produk olahan makanan unik ini diperlihatkan dan ditampilkan ke seluruh masyarakat," pungkas Ferry.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0867 seconds (0.1#10.140)