Mendag Pantau Kebutuhan Pokok di Palembang
A
A
A
PALEMBANG - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi hari ini mengunjungi Pasar KM 5, Pasar Cinde, dan Pasar Murah di Lapangan Rumah Susun di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Kunjungan kerja ini dilakukan guna memantau kestabilan harga menjelang Ramadan dan Lebaran yang menjadi prioritas Kemendag sebagai tindak lanjut dari program Hari Besar
Keagamaan Nasional (HBKN) 2014.
"Kunjungan kerja ke Palembang, merupakan bagian dari program pantauan HBKN 2014. Pemantauan langsung harga, pasokan, dan ketersediaan merupakan hal penting agar pemerintah dapat mengantisipasi kenaikan harga barang kebutuhan pokok. Selain itu, mengetahui kesiapan daerah dalam menyambut puasa dan Lebaran tahun ini," jelas Lutfi dalam rilisnya, Sabtu (14/6/2014).
Berdasarkan data Kemendag per 12 Juni 2014, harga rata-rata barang kebutuhan pokok di kota Palembang dibandingkan satu pkan sebelumnya (5/6) relatif stabil seperti beras medium, minyak goreng curah, daging sapi, tepung terigu, kedelai, cabai merah keriting, cabai merah biasa, dan cabai
rawit merah.
Sementara, harga gula pasir, telur ayam ras, dan bawang merah mengalami penurunan harga, dan hanya daging ayam ras dan bawang putih yang mengalami kenaikan harga secara signifikan.
Pada kesempatan yang sama, Mendag juga meninjau pelaksanaan Pasar Murah di Lapangan Rumah Susun. Tujuannya membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu secara ekonomi dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran.
Barang kebutuhan pokok yang dijual dalam pasar murah, antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, terigu, telur, dan barang kebutuhan pokok lainnya yang dijual secara terpisah atau paket dengan harga lebih rendah dari harga pasar.
Produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) khas daerah Sumatera Selatan juga turut dijual guna memeriahkan pasar murah.
"Pasar Murah diharapkan menjadi pasar penyeimbang dan dijadikan referensi untuk barang kebutuhan pokok yang cenderung naik menjelang Ramadan dan Lebaran," ujarnya.
Menurutnya, pasar murah juga dapat membantu masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Dalam menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok, Mendag menegaskan bahwa Kemendag bersama Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia akan terus melakukan segala upaya untuk menjaga kelancaran pasokan. Serta stabilitas harga kebutuhan pokok melalui berbagai macam instrumen. Salah satunya pelaksanaan pasar murah.
Selain itu, Mendag juga berkesempatan meninjau industri perajin songket skala rumahan di Rumah Limas. "Peninjauan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan kemajuan industri songket yang terkenal dari Palembang," pungkas Lutfi.
Kunjungan kerja ini dilakukan guna memantau kestabilan harga menjelang Ramadan dan Lebaran yang menjadi prioritas Kemendag sebagai tindak lanjut dari program Hari Besar
Keagamaan Nasional (HBKN) 2014.
"Kunjungan kerja ke Palembang, merupakan bagian dari program pantauan HBKN 2014. Pemantauan langsung harga, pasokan, dan ketersediaan merupakan hal penting agar pemerintah dapat mengantisipasi kenaikan harga barang kebutuhan pokok. Selain itu, mengetahui kesiapan daerah dalam menyambut puasa dan Lebaran tahun ini," jelas Lutfi dalam rilisnya, Sabtu (14/6/2014).
Berdasarkan data Kemendag per 12 Juni 2014, harga rata-rata barang kebutuhan pokok di kota Palembang dibandingkan satu pkan sebelumnya (5/6) relatif stabil seperti beras medium, minyak goreng curah, daging sapi, tepung terigu, kedelai, cabai merah keriting, cabai merah biasa, dan cabai
rawit merah.
Sementara, harga gula pasir, telur ayam ras, dan bawang merah mengalami penurunan harga, dan hanya daging ayam ras dan bawang putih yang mengalami kenaikan harga secara signifikan.
Pada kesempatan yang sama, Mendag juga meninjau pelaksanaan Pasar Murah di Lapangan Rumah Susun. Tujuannya membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu secara ekonomi dalam menghadapi Ramadan dan Lebaran.
Barang kebutuhan pokok yang dijual dalam pasar murah, antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, terigu, telur, dan barang kebutuhan pokok lainnya yang dijual secara terpisah atau paket dengan harga lebih rendah dari harga pasar.
Produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) khas daerah Sumatera Selatan juga turut dijual guna memeriahkan pasar murah.
"Pasar Murah diharapkan menjadi pasar penyeimbang dan dijadikan referensi untuk barang kebutuhan pokok yang cenderung naik menjelang Ramadan dan Lebaran," ujarnya.
Menurutnya, pasar murah juga dapat membantu masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Dalam menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok, Mendag menegaskan bahwa Kemendag bersama Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia akan terus melakukan segala upaya untuk menjaga kelancaran pasokan. Serta stabilitas harga kebutuhan pokok melalui berbagai macam instrumen. Salah satunya pelaksanaan pasar murah.
Selain itu, Mendag juga berkesempatan meninjau industri perajin songket skala rumahan di Rumah Limas. "Peninjauan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan kemajuan industri songket yang terkenal dari Palembang," pungkas Lutfi.
(izz)