Anggaran PNPM Mandiri Perdesaan di Kendal Rp25,4 M

Rabu, 18 Juni 2014 - 17:05 WIB
Anggaran PNPM Mandiri...
Anggaran PNPM Mandiri Perdesaan di Kendal Rp25,4 M
A A A
KENDAL - Anggaran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan 2014 Kabupaten Kendal mencapai Rp25,4 miliar. Anggaran tersebut dibagikan ke 16 kecamatan di Kabupaten Kendal.

Selain Anggaran tersebut, Kabupaten Kendal juga menerima dana sosial PNPM 2014 sebesar Rp746 juta. Anggaran tersebut dibagi merata di 14 kecamatan.

Kordinator PNPM Mandiri Pedesaan Kabuoaten Kendal, Edi Prabowo mengatakan, pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan ini sudah berlangsung selama tiga tahun lebih. Selama itu pula tidak ditemukan adanya penyelewengan dana.

"Sejak awal kita tegas jika memang salah ya katakan salah. Sehingga bisa meminimalkan penyelewengan. Sejak 2012 hingga kini hampir tidak ditemukan lagi penyelewengan," katanya usai launching PNPM Mandiri Perdesaan 2014 Kabupaten Kendal di Lapangan Kecamatan Ngampel, Rabu (18/6/2014).

Dia menjelaskan, anggaran yang turun di 2014 masih sama besarannya dengan tahun sebelumnya. Rencananya, anggaran itu untuk program pembangunan fisik, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan saran umum.

Sementara, dana sosial yang dikelola sebesar Rp746 juta ini akan dibagikan dalam bentuk pemberian modal kerja, peralatan kerja, sembako, bea siswa dan peralatan sekolah.

"Untuk proyek fisik seperti pembangunan jalan, jembatan, pembangunan PAUD dan sarana umum lainnya sebesar 40%. Sementara untuk program pelatihan cukup banyak mencapai 20%, sisanya untuk simpan pinjam," ujar dia.

Bupati Kendal Widya Kandi Susanti menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi kesuksesan program ini. Menurutnya, selama tiga tahun ini PNPM Mandiri Perdesaan mampu mengembangkan potensi yang ada di Kabupaten Kendal.

"Kami sudah mengupayakan dan menggalang dengan daerah lain agar program ini bisa kembali dijalankan pemerintah yang baru," paparnya.

Sementara, pelaksanaan launching PNPM Mandiri Perdesaan 2014 Kabupaten Kendal hampir ricuh. Hal itu dipicu adanya pasar murah. Puluhan warga yang datang menyerbu stan menjual barang murah.

Salah satunya stan pakaian pantas pakai seharga Rp1.000 menjadi sasaran warga selain murah barang yang dijual masih bagus dan dapat dipakai saat Lebaran.

Hanya dalam hitungan menit puluhan pakaian pantas pakai habis terjual. Warga rela berdesakan dan berebut untuk mendapatkan pakaian pantas pakai.

Selain pakaian warga berebut seragam sekolah yang juga dijual dengan harga Rp1.000. Petugas kepolisian sempat kewalahan menghalau warga yang saling berdesakan dan berebut pakaian murah. "Yang minat banyak, jadi harus rebutan," tandas Aminah, warga Ngampel.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7289 seconds (0.1#10.140)