Jelang Ramadan Harga Sembako di Maros Mulai Naik
A
A
A
MAROS - Jelang Ramadan, harga kebutuhan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di kabupaten Maros, Sulawesi Selatan perlahan-lahan mulai merangkak naik.
Kenaikan yang cukup signifikan itu terjadi pada kebutuhan jenis telur, beras, ayam, bawang merah dan bawang putih. Umumnya kenaikannya berkisar 10% sampai 20%.
Dari pemantauan di Pasar Sentral Maros yang merupakan pasar terbesar di kabupaten Maros, kenaikan bawang merah, yang sehari sebelumnya dijual dengan harga Rp25 ribu per Kg, naik menjadi Rp35 ribu per Kg. Sementara untuk telur ayam, sebelumnya harganya sekitar Rp28 ribu per rak dan naik menjadi Rp32 ribu per rak. Untuk daging ayam jika sebelumnya harganya hanya sekitar Rp40 ribu per ekor, maka sekarang sudah mencapai Rp50 ribu per ekor.
Menurut salah satu pedagang, Sitti, kenaikan kebutuhan pokok di pasar tradisional dipicu karena momen menjelang bulan puasa. Dia mengatakan, kenaikan ini akan terjadi hingga H-1 bulan Ramadan.
"Semuanya sudah naik. Beberapa hari lalu, harga bawang itu Rp25 ribu per kg. Tapi sekarang sudah menjadi Rp35 ribu per kg," jelasnya, Rabu (18/6/2014).
Sementara itu PLT Kasi Penyaluran Promosi & Eksport Daerah Dinas Koperasi dan Perdagangan (Koperindag) kabupaten Maros, Markus P menuturkan, kenaikan harga kebutuhan bahan pokok tersebut diprediksi akan terus melonjak hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang.
Berdasarkan data yang dimiliki Koperindag Maros pekan ini, kenaikan kebutuhan bahan pokok berkisar antara 6,7% sampai 22%. Di antaranya yang mengalami kenaikan adalah beras IR 46 pada pekan kedua bulan juni harganya berkisar Rp7.000 per kg, naik menjadi Rp7.500 per kg. Bawang putih dari harga Rp17.000 per kg, naik menjadi Rp20.000 per kg. Cabe merah biasa Rp15.000 per kg naik menjadi Rp16.000 per kg.
"Ada beberapa kebutuhan yang memang naik jelang Ramadan, tapi ada juga yang tidak. Naiknya beberapa harga itu dikarenakan tingginya kebutuhan masyarakat, serta momen Ramadan. Ini bukanlah ulah spekulan, karena memang kebutuhan pokok itu stoknya ada," ungkapnya.
Kenaikan yang cukup signifikan itu terjadi pada kebutuhan jenis telur, beras, ayam, bawang merah dan bawang putih. Umumnya kenaikannya berkisar 10% sampai 20%.
Dari pemantauan di Pasar Sentral Maros yang merupakan pasar terbesar di kabupaten Maros, kenaikan bawang merah, yang sehari sebelumnya dijual dengan harga Rp25 ribu per Kg, naik menjadi Rp35 ribu per Kg. Sementara untuk telur ayam, sebelumnya harganya sekitar Rp28 ribu per rak dan naik menjadi Rp32 ribu per rak. Untuk daging ayam jika sebelumnya harganya hanya sekitar Rp40 ribu per ekor, maka sekarang sudah mencapai Rp50 ribu per ekor.
Menurut salah satu pedagang, Sitti, kenaikan kebutuhan pokok di pasar tradisional dipicu karena momen menjelang bulan puasa. Dia mengatakan, kenaikan ini akan terjadi hingga H-1 bulan Ramadan.
"Semuanya sudah naik. Beberapa hari lalu, harga bawang itu Rp25 ribu per kg. Tapi sekarang sudah menjadi Rp35 ribu per kg," jelasnya, Rabu (18/6/2014).
Sementara itu PLT Kasi Penyaluran Promosi & Eksport Daerah Dinas Koperasi dan Perdagangan (Koperindag) kabupaten Maros, Markus P menuturkan, kenaikan harga kebutuhan bahan pokok tersebut diprediksi akan terus melonjak hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang.
Berdasarkan data yang dimiliki Koperindag Maros pekan ini, kenaikan kebutuhan bahan pokok berkisar antara 6,7% sampai 22%. Di antaranya yang mengalami kenaikan adalah beras IR 46 pada pekan kedua bulan juni harganya berkisar Rp7.000 per kg, naik menjadi Rp7.500 per kg. Bawang putih dari harga Rp17.000 per kg, naik menjadi Rp20.000 per kg. Cabe merah biasa Rp15.000 per kg naik menjadi Rp16.000 per kg.
"Ada beberapa kebutuhan yang memang naik jelang Ramadan, tapi ada juga yang tidak. Naiknya beberapa harga itu dikarenakan tingginya kebutuhan masyarakat, serta momen Ramadan. Ini bukanlah ulah spekulan, karena memang kebutuhan pokok itu stoknya ada," ungkapnya.
(gpr)