Allianz-Euler Hermes Luncurkan Asuransi Kredit di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - PT Asuransi Allianz Utama Indonesia menggandeng Euler Hermes demi menggarap asuransi kredit di Indonesia. Produk asuransi kredit perseroan akan menyasar dunia usaha di Indonesia baik untuk pasar domestik maupun ekspor.
Vice President Head of Credit Insurance Allianz Utama Ricky Natapradja menilai penetrasi Asuransi Kredit di Indonesia masih rendah dibandingkan pasar yang sudah maju seperti di Eropa dan lainnya di Asia.
"Kami yakin bahwa investasi yang kami lakukan untuk meluncurkan produk ini akan mendorong pertumbuhan yang signifikan dan tajam di Indonesia pada saat nasabah kami merasakan bagaimana Asuransi Kredit membantu untuk melindungi dan mengembangkan usaha mereka," ujar Ricky dalam siaran pers, Rabu (18/6/2014).
Ricky mengatakan, lini usaha ini melindungi bisnis dari piutang perusahaan yang tidak terbayarkan. Baik karena risiko komersial maupun risiko politik dari perdagangan.
Disebutkannya, penetrasi pasar asuransi kredit di Indonesia masih kurang dari 1%. Berbeda dengan kondisi di Eropa dan Hong Kong yang sudah berkisar 30%-40%. Padahal, potensi pasarnya besar, tercermin dari perkembangan berbagai sektor industri dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Perusahaan-perusahaan di Indonesia kini dapat menikmati akses terhadap solusi kredit perdagangan serta perlindungan terhadap piutang perusahaan yang tidak terbayarkan," ujar Ricky.
Polis asuransi akan diterbitkan oleh Allianz Utama, sebagai Perusahaan yang sama-sama bernaung di dalam Grup Allianz. Sedangkan Euler Hermes akan berperan dalam kapasitasnya sebagai reasuransi dan mendukung Allianz Utama dalam memeriksa dan memonitor risiko-risiko kredit dari para nasabahnya.
Dia mengatakan selama ini dunia usaha di Indonesia bergantung pada instrumen jaminan transaksi, seperti Letters of Credit (L/C). Namun, instrumen ini berada dalam tekanan yang semakin kuat ketika menawarkan pembelian dengan cara kredit.
“Keahlian kami atas risiko perdangan akan membantu nasabah dalam memilih pasar dan konsumen yang menjanjikan untuk pertumbuhan bisnis yang menguntungkan. Kami yakin, yang kami lakukan akan mendorong perkembangan usaha nasabah,” terangnya.
Biasanya, besarnya akun piutang merupakan lebih dari sepertiga total asset Perusahaan, namun masih seringkali asset ini berada tanpa ada perlindungan, sehingga neraca dan arus kas perusahaan terancam terkena dampak negatif jika suatu waktu terjadi gagal bayar atas akun piutang.
Sebelumnya, pelaku usaha di Indonesia bergantung pada instrumen jaminan transaksi seperti letters of credit (L/C), namun dengan semakin ketatnya persaingan untuk meningkatkan peluang pertumbuhan yang menguntungkan, instrumen ini berada dalam tekanan yang semakin kuat ketika menawarkan pembelian dengan cara kredit, dimana sebenarnya hal ini tidak nyaman untuk dilakukan.
Kegiatan usaha yang mengasuransikan kredit perdagangannya di Allianz Utama akan mengamankan arus kas nya dari tagihan-tagihan yang tidak terbayarkan atau terjadinya kepailitan dari pihak pembayar dalam suatu kegiatan perdagangan.
Sementara Presiden Direktur Allianz Utama Daniel Neo mengatakan meningkatnya risiko terhadap suatu sektor dan keadaan suatu negara adalah alasan dibutuhkannya asuransi yang terkait dengan kredit.
"Kami menanggapinya dengan menjalin kerja sama dengan Euler Hermes untuk memperluas pasar Asuransi komersial (business to business) di Indonesia yang sangat dinamis," ujar Daniel menambahkan.
Keahlian dan pengetahuan Allianz Utama atas risiko perdagangan akan membantu nasabah dalam memilih pasar dan konsumen yang menjanjikan untuk pertumbuhan bisnis yang menguntungkan, membantu nasabah untuk memperkuat dan menjaga hubungan usaha mulai dari melakukan analisa kepada calon konsumen menggunakan database perusahaan-perusahaan yang aktif di pasar dan mewakili 92% dari total GDP dunia, sampai dengan pembayaran klaim yang cepat ketika mitra dagang mengalami gagal bayar.
Perlindungan tersedia untuk perdagangan domestik dan ekspor dan risiko yang terjadi di pasar maju maupun berkembang dan akan terus dimonitor sepanjang polis berlaku.
Vice President Head of Credit Insurance Allianz Utama Ricky Natapradja menilai penetrasi Asuransi Kredit di Indonesia masih rendah dibandingkan pasar yang sudah maju seperti di Eropa dan lainnya di Asia.
"Kami yakin bahwa investasi yang kami lakukan untuk meluncurkan produk ini akan mendorong pertumbuhan yang signifikan dan tajam di Indonesia pada saat nasabah kami merasakan bagaimana Asuransi Kredit membantu untuk melindungi dan mengembangkan usaha mereka," ujar Ricky dalam siaran pers, Rabu (18/6/2014).
Ricky mengatakan, lini usaha ini melindungi bisnis dari piutang perusahaan yang tidak terbayarkan. Baik karena risiko komersial maupun risiko politik dari perdagangan.
Disebutkannya, penetrasi pasar asuransi kredit di Indonesia masih kurang dari 1%. Berbeda dengan kondisi di Eropa dan Hong Kong yang sudah berkisar 30%-40%. Padahal, potensi pasarnya besar, tercermin dari perkembangan berbagai sektor industri dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Perusahaan-perusahaan di Indonesia kini dapat menikmati akses terhadap solusi kredit perdagangan serta perlindungan terhadap piutang perusahaan yang tidak terbayarkan," ujar Ricky.
Polis asuransi akan diterbitkan oleh Allianz Utama, sebagai Perusahaan yang sama-sama bernaung di dalam Grup Allianz. Sedangkan Euler Hermes akan berperan dalam kapasitasnya sebagai reasuransi dan mendukung Allianz Utama dalam memeriksa dan memonitor risiko-risiko kredit dari para nasabahnya.
Dia mengatakan selama ini dunia usaha di Indonesia bergantung pada instrumen jaminan transaksi, seperti Letters of Credit (L/C). Namun, instrumen ini berada dalam tekanan yang semakin kuat ketika menawarkan pembelian dengan cara kredit.
“Keahlian kami atas risiko perdangan akan membantu nasabah dalam memilih pasar dan konsumen yang menjanjikan untuk pertumbuhan bisnis yang menguntungkan. Kami yakin, yang kami lakukan akan mendorong perkembangan usaha nasabah,” terangnya.
Biasanya, besarnya akun piutang merupakan lebih dari sepertiga total asset Perusahaan, namun masih seringkali asset ini berada tanpa ada perlindungan, sehingga neraca dan arus kas perusahaan terancam terkena dampak negatif jika suatu waktu terjadi gagal bayar atas akun piutang.
Sebelumnya, pelaku usaha di Indonesia bergantung pada instrumen jaminan transaksi seperti letters of credit (L/C), namun dengan semakin ketatnya persaingan untuk meningkatkan peluang pertumbuhan yang menguntungkan, instrumen ini berada dalam tekanan yang semakin kuat ketika menawarkan pembelian dengan cara kredit, dimana sebenarnya hal ini tidak nyaman untuk dilakukan.
Kegiatan usaha yang mengasuransikan kredit perdagangannya di Allianz Utama akan mengamankan arus kas nya dari tagihan-tagihan yang tidak terbayarkan atau terjadinya kepailitan dari pihak pembayar dalam suatu kegiatan perdagangan.
Sementara Presiden Direktur Allianz Utama Daniel Neo mengatakan meningkatnya risiko terhadap suatu sektor dan keadaan suatu negara adalah alasan dibutuhkannya asuransi yang terkait dengan kredit.
"Kami menanggapinya dengan menjalin kerja sama dengan Euler Hermes untuk memperluas pasar Asuransi komersial (business to business) di Indonesia yang sangat dinamis," ujar Daniel menambahkan.
Keahlian dan pengetahuan Allianz Utama atas risiko perdagangan akan membantu nasabah dalam memilih pasar dan konsumen yang menjanjikan untuk pertumbuhan bisnis yang menguntungkan, membantu nasabah untuk memperkuat dan menjaga hubungan usaha mulai dari melakukan analisa kepada calon konsumen menggunakan database perusahaan-perusahaan yang aktif di pasar dan mewakili 92% dari total GDP dunia, sampai dengan pembayaran klaim yang cepat ketika mitra dagang mengalami gagal bayar.
Perlindungan tersedia untuk perdagangan domestik dan ekspor dan risiko yang terjadi di pasar maju maupun berkembang dan akan terus dimonitor sepanjang polis berlaku.
(gpr)