Distribusi Obat Phapros ke BPJS Kesehatan 20%
A
A
A
SEMARANG - PT Phapros Tbk masih mengandalkan kanal distribusi reguler (di luar tender pemerintah) dalam menopang pemenuhan target penjualan pada 2014. Dari target penjualan tahun ini yang sebesar Rp620 miliar, 80% masih didominasi hasil penjualan reguler, sementara sisanya tender pemerintah.
Direktur Utama Phapros, Iswanto mengungkapkan, tahun ini pihaknya telah mendapatkan proyek tender pengadaan obat BPJS Kesehatan berdasarkan e-catalog senilai Rp120 miliar. Melalui target penjualan 2014 (sebesar Rp620 miliar), distribusi obat ke BPJS Kesehatan akan menyumbang sekitar 19%-20% dari total penjualan.
“Secara umum, target penjualan tahun ini dipatok tumbuh 20% dari tahun 2013 yang sebesar Rp521 miliar,” ujar Iswanto dalam Press Conference dan Factory Tour di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (21/6/2014).
Sementara laba bersih diperkirakan tumbuh lebih tinggi hingga 50% dari tahun lalu sebesar Rp43 miliar.
Dia juga mengungkapkan siap melakukan ekspansi ke Vietnam untuk memasarkan beberapa produk unggulan. Salah satunya, Antimo.
Menurutnya, pasar ekspor Phapros sudah mulai dari April tahun ini, yakni melakukan ekspor ke Kamboja. Beberapa jenis obat yang dikirimkan ke Kamboja, antara lain Phaproxin, Ibuprofen, Hustab-P, Antimo Anak rasa jeruk, dan Antimo Anak rasa strawberry.
“Nantinya pada bulan Juli, kami akan lakukan ekspor lagi ke negera Vietnam. Ini dikarenakan, ekspor merupakan upaya untuk mengembangkan bisnis,” tandasnya.
Direktur Utama Phapros, Iswanto mengungkapkan, tahun ini pihaknya telah mendapatkan proyek tender pengadaan obat BPJS Kesehatan berdasarkan e-catalog senilai Rp120 miliar. Melalui target penjualan 2014 (sebesar Rp620 miliar), distribusi obat ke BPJS Kesehatan akan menyumbang sekitar 19%-20% dari total penjualan.
“Secara umum, target penjualan tahun ini dipatok tumbuh 20% dari tahun 2013 yang sebesar Rp521 miliar,” ujar Iswanto dalam Press Conference dan Factory Tour di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (21/6/2014).
Sementara laba bersih diperkirakan tumbuh lebih tinggi hingga 50% dari tahun lalu sebesar Rp43 miliar.
Dia juga mengungkapkan siap melakukan ekspansi ke Vietnam untuk memasarkan beberapa produk unggulan. Salah satunya, Antimo.
Menurutnya, pasar ekspor Phapros sudah mulai dari April tahun ini, yakni melakukan ekspor ke Kamboja. Beberapa jenis obat yang dikirimkan ke Kamboja, antara lain Phaproxin, Ibuprofen, Hustab-P, Antimo Anak rasa jeruk, dan Antimo Anak rasa strawberry.
“Nantinya pada bulan Juli, kami akan lakukan ekspor lagi ke negera Vietnam. Ini dikarenakan, ekspor merupakan upaya untuk mengembangkan bisnis,” tandasnya.
(dmd)