Disperindag Polman Diminta Stabilkan Harga Sembako

Senin, 23 Juni 2014 - 20:28 WIB
Disperindag Polman Diminta Stabilkan Harga Sembako
Disperindag Polman Diminta Stabilkan Harga Sembako
A A A
POLMAN - Lonjakan harga kebutuhan pokok di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menyedot budget belanja warga setempat. Karena hampir seluruh bahan pokok mengalami kenaikan harga.

Hal itu diakui Suriani, warga setempat di Kecamatan Polewali. Dia mengatakan, jika harga kebutuhan pokok maupun kebutuhan dapur terus mengalami kenaikan, itu akan membuat para IRT tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Menurutnya, kenaikan harga sangat tidak sebanding dengan pendapatan. Sehingga, sangat dirasakan kenaikannya. Misalnya harga telur yang sebelumnya Rp1.300 per butir, naik menjadi Rp2.000 per butir pada pekan lalu, dan sekarang naik lagi menjadi Rp2.200 per butir.

Belum lagi bahan lainnya seperti bawang merah, cabai merah, tomat dan kebutuhan dapur lainnya. "Kalau hanya naik sekali dan tidak terlalu banyak, tidak masalah, tapi ini sudah dua kali naik dalam dua Minggu. Jangan-jangan, dua hari kemudian ada lagi kenaikan," katanya.

Murni, salah seorang IRT ibu rumah tangga di Kelurahan Takatidung mengaku, kenaikan harga sembako justru membuat keluarganya hanya bisa memenuhi kebutuhan dapur secukupnya. Bahkan, hanya bisa membeli seadanya karena modal belanja yang tidak cukup.

Dia berharap, ada solusi dari pemerintah terhadap persoalan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut. "Kita berharap pemerintah bisa mengendalikan kenaikan harga ini, dengan turun ke pasar melakukan operasi. Karena, kalau begini terus, kita malah susah untuk membeli bahan dapur," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindah) Polman, Syarifudddin mengakui adanya kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan.

Meski demikian, Syarifudin mengaku kenaikan yang terjadi masih dalam batas kewajaran, sehingga belum berfikir untuk melakukan operasi pasar.

Namun, dia berjanji, jika harga kebutuhan pokok semakin tidak bisa dikendalikan atau terus naik di atas batas kewajaran. Pihaknya segera bertindak dengan melakukan operasi pasar.

"Kalau sudah terlalu tinggi, kita akan lakukan operasi pasar dengan menggelar pasar murah," ujar Syarifuddin.

Karena itu, setiap pekan pihaknya akan terus melakukan pemantauan untuk mengecek sejauh mana kenaikan harga kebutuhan pokok.

Menurutnya, kenaikan yang terjadi saat ini karena faktor pasar, sudah menjadi tradisi setiap menjelang hari besar terjadi permintaan yang tinggi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6211 seconds (0.1#10.140)