Total Aset Industri Asuransi Jiwa Naik 22,3%
A
A
A
JAKARTA - Total Aset industri asuransi jiwa sepanjang kuartal I tahun ini mengalami kenaikan sebesar 22,3% dari Rp249,42 triliun pada kuartal I/2013 menjadi Rp304,98 triliun di kuartal I/2014.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo, peningkatan total aset tersebut dikontribusi dari total investasi asuransi jiwa.
Berdasarkan catatan AAJI, total investasi asuransi jiwa sepanjang tiga bulan pertama tahun ini meningkat 9,3% menjadi Rp258,31 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp236,39 triliun.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengatakan, unit link masih menjadi kontributor terbesar pada total premi sebesar 55,6% dan produk tradisional menyumbang 44,4% terhadap pendapatan total premi.
“Produk tradisional pada kuartal I tahun 2014 mengalami kenaikan 3,4%,” kata dia di Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Akan tetapi, premi init link mengalami perlambatan sebesar 5,1 dibandingkan tahun lalu. Dia mengatakan, hal dipicu melambatnya penjualan produk unit link dengan premi tunggal sebesar 46%
dibandingkan tahun lalu.
“Namun penjualan produk unit link dengan premi berkala masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 20%,” kata Hendrisman.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo, peningkatan total aset tersebut dikontribusi dari total investasi asuransi jiwa.
Berdasarkan catatan AAJI, total investasi asuransi jiwa sepanjang tiga bulan pertama tahun ini meningkat 9,3% menjadi Rp258,31 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp236,39 triliun.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengatakan, unit link masih menjadi kontributor terbesar pada total premi sebesar 55,6% dan produk tradisional menyumbang 44,4% terhadap pendapatan total premi.
“Produk tradisional pada kuartal I tahun 2014 mengalami kenaikan 3,4%,” kata dia di Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Akan tetapi, premi init link mengalami perlambatan sebesar 5,1 dibandingkan tahun lalu. Dia mengatakan, hal dipicu melambatnya penjualan produk unit link dengan premi tunggal sebesar 46%
dibandingkan tahun lalu.
“Namun penjualan produk unit link dengan premi berkala masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 20%,” kata Hendrisman.
(rna)