IHSG Rawan Koreksi Lanjutan

Kamis, 26 Juni 2014 - 08:27 WIB
IHSG Rawan Koreksi Lanjutan
IHSG Rawan Koreksi Lanjutan
A A A
JAKARTA - 0Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari keempat pekan ini diprediksi rawan potensi koreksi lanjutan lantaran belum adanya sinyal positif.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, pola inverted hammer di atas lower bollinger band (LBB). MACD masih cenderung turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R gagal bertahan naik.

“Belum adanya sinyal positif pada IHSG membuat IHSG rawan terjadi pelemahan lanjutan meski sudah di area oversold,“ kata dia dalam risetnya, Kamis (26/6/2014).

Kendati demikian, menurut dia, posisi IHSG juga mampu menawarkan posisi entry yang menarik seiring kembali rendahnya harga-harga saham. Dia memprediksi, IHSG hari ini akan bergerak pada rentang support 4.825-4.830 dan resisten 4.865-4.895.

Sementara IHSG kemarin berakhir di bawah kisaran target support 4.840-4.855, meski sebelumnya sempat mampir di kisaran target resisten 4.871-4.880.

Kemarin harapan akan berlanjutnya kenaikan IHSG tampaknya belum terwujud seiring imbas pelemahan pada sejumlah bursa saham global setelah merespon kembali meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.

Belum lagi pernyataan pejabat negara ini yang mengatakan pelemahan rupiah memang diperlukan untuk meningkatkan ekspor membuat laju rupiah kian terpuruk dan tentu saja memberikan imbas negatif pada laju sejumlah saham.

“Terutama untuk para emiten yang memiliki biaya dalam bentuk valas maupun memiliki utang dalam bentuk valas,“ ujarnya.

Kekhawatiran lain, Reza menambahkan, mengenai penilaian terhadap neraca perdagangan yang mungkin bisa terganggu dengan lonjakan harga minyak dunia dan pelemahan rupiah.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level tertinggi 4.875,02 di awal sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.838,98 di akhir sesi 1 dan berakhir di level 4.838,98.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0869 seconds (0.1#10.140)