Pemerintah Targetkan Dwelling Time Jadi Empat Hari
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) hari ini melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan beberapa menteri ekonomi dalam rangka peningkatan kelancaran arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Salah satu yang menjadi pokok pembahasan terkait pemangkasan dwelling time atau sirkulasi barang sejak kapal bersandar di dermaga hingga keluar di pintu pelabuhan. Pemerintah menargetkan di akhir tahun dwelling time yang sebelumnya 6,2 hari menjadi empat hari.
"Dwelling time dari sebelumnya 6,2 hari. Kita target akhir tahun bisa jadi empat hari," ujar dia di Kantor Pusat Pelindo II, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Untuk merealisasikan target tersebut, penyiapan infrastruktur perlu dilakukan. Dia mengatakan, kapasitas pelabuhan sudah cukup memadai, namun infrastruktur untuk keluar dan masuk barang dinilai masih belum cukup memadai.
"Jalan tol Cilincing-Tanjung Priok, masih ada dua ruas pembebasan tanah segera akan diselesaikan. Kita berharap Cilincing-Tanjung Priok bisa mempermudah masuk keluar barang," imbuhnya.
Selain itu, terkait rel kereta api (KA) yang masih terganjal pembebasan lahannya seluas 400 meter akan diselesaikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT KAI. Sementara, untuk manajemen traffic, khususnya untuk keluar masuk kontainer, pihaknya meminta Pelindo untuk menyiapkan parkir.
"Kita putuskan Wamenhub akan menjadi koordinator dalam memonitor semua pelaksanaan percepatan infrastruktur yang diperlukan, agar masalah bisa segera selesai," kata dia.
Menurutnya, untuk perlakuan terhadap barang yang tidak bisa menunggu lama, telah diputuskan agar barang yang sudah lewat 30 hari tidak akan ditolerir lagi keberadaannya.
"Tentu ada mekanisme lanjutan, dari bea cukai. Ada aturan maksimal dua pekan akan keluar yang membuat kepastian pemilik barang, maka langkahnya akan ada," pungkas CT.
Salah satu yang menjadi pokok pembahasan terkait pemangkasan dwelling time atau sirkulasi barang sejak kapal bersandar di dermaga hingga keluar di pintu pelabuhan. Pemerintah menargetkan di akhir tahun dwelling time yang sebelumnya 6,2 hari menjadi empat hari.
"Dwelling time dari sebelumnya 6,2 hari. Kita target akhir tahun bisa jadi empat hari," ujar dia di Kantor Pusat Pelindo II, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Untuk merealisasikan target tersebut, penyiapan infrastruktur perlu dilakukan. Dia mengatakan, kapasitas pelabuhan sudah cukup memadai, namun infrastruktur untuk keluar dan masuk barang dinilai masih belum cukup memadai.
"Jalan tol Cilincing-Tanjung Priok, masih ada dua ruas pembebasan tanah segera akan diselesaikan. Kita berharap Cilincing-Tanjung Priok bisa mempermudah masuk keluar barang," imbuhnya.
Selain itu, terkait rel kereta api (KA) yang masih terganjal pembebasan lahannya seluas 400 meter akan diselesaikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT KAI. Sementara, untuk manajemen traffic, khususnya untuk keluar masuk kontainer, pihaknya meminta Pelindo untuk menyiapkan parkir.
"Kita putuskan Wamenhub akan menjadi koordinator dalam memonitor semua pelaksanaan percepatan infrastruktur yang diperlukan, agar masalah bisa segera selesai," kata dia.
Menurutnya, untuk perlakuan terhadap barang yang tidak bisa menunggu lama, telah diputuskan agar barang yang sudah lewat 30 hari tidak akan ditolerir lagi keberadaannya.
"Tentu ada mekanisme lanjutan, dari bea cukai. Ada aturan maksimal dua pekan akan keluar yang membuat kepastian pemilik barang, maka langkahnya akan ada," pungkas CT.
(izz)