Budidaya Perikanan RI Mulai Diperhitungkan Dunia

Kamis, 26 Juni 2014 - 17:27 WIB
Budidaya Perikanan RI...
Budidaya Perikanan RI Mulai Diperhitungkan Dunia
A A A
JAKARTA - Indonesia saat ini diperhitungkan sebagai negara penghasil perikanan budidaya di dunia. Sehingga, perlu dikawal dengan petunjuk dan sistem yang kuat.

Hal itu agar secara efisien dapat menghasilkan ikan berkualitas dalam skala usaha masyarakat dengan tingkat kepastian iklim usaha yang tinggi.

"Indonesia memiliki potensi lahan budidaya laut 8,36 juta hektare (ha), budidaya air payau 1,3 juta ha dan air tawar 2,2 juta ha," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Angka-angka itu, kata dia, benar-benar menjadi peluang besar untuk masyarakat Indonesia dalam pengembangan dan peningkatan produksi budidaya.

Menurutnya, semua potensi yang ada harus digali agar pembangunan perikanan budidaya dapat memenuhi amanah pro poor, pro job, pro growth, pro industry dan pro environment.

Pro poor dapat diartikan ketahanan pangan, pro job sebagai ketahanan ekonomi masayarakat dan pro growth sebagai sumber devisa negara.

"Pro industry sebagai wujud negara yang maju dengan penuh kepastian mutu dan kuantitas. Pro environment diwujudkan dalam pendekatan blue economy sebagai usaha ramah lingkungan melalui peningkatan nilai tambah," katanya.

Slamet mengatakan, budidaya ikan mengalami masalah krusial terutama pada jaminan bebas penyakit, bebas cemaran, sehingga perlu dikawal suatu sistim jaminan mutu seperti Indo GAP (CBIB dan CPIB).

Efisiensi produksi hanya dapat dilakukan melalui inovasi teknologi, pembentukan usaha melalui kelompok mandiri yang sehat serta intervensi pemerintah dalam membentuk pola usaha yang tangguh.

Dia mengatakan, harus diakui bahwa usaha pembudidaya sering menghadapi kesulitan finasial yang sangat memerlukan kematangan organisasi dan suntikan modal.

"Menyadari masih banyaknya isu yang belum selesai dan perlu diantisipasi, maka melalui penyusunan roadmap perikanan budidaya yang diprakarsai Worldfish kali ini, kiranya dapat dijadikan bahan rujukan kita dalam penentuan RPJM dalam suasana yang lebih kondusif," pungkas Slamet.
(izz)
Berita Terkait
Kementerian Kelautan...
Kementerian Kelautan dan Perikanan Berhentikan Dirjen Perikanan Tangkap
Menteri Kelautan dan...
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Meski Ada Pandemi, Nilai...
Meski Ada Pandemi, Nilai Ekspor Perikanan Meningkat Jadi USD1,24 Miliar
RI Rangking 4 Eksportir...
RI Rangking 4 Eksportir Perikanan ke China, Atdag: Aturan Rumit
KKP Berikan Stimulus...
KKP Berikan Stimulus Bagi Pembudidya Ikan
Dorong Industrialisasi...
Dorong Industrialisasi Rumput Laut Nasional Demi Genjot Nilai Ekspor
Berita Terkini
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
7 jam yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
7 jam yang lalu
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
9 jam yang lalu
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
10 jam yang lalu
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
10 jam yang lalu
Bukan Gimmick, Pertamina...
Bukan Gimmick, Pertamina Hadirkan Antar Gratis Bright Gas & Promo Refill Berhadiah Cashback
12 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Islam dengan...
5 Negara Islam dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved