Anak Usaha INTA Raih Pinjaman USD10 Juta
Anak Usaha INTA Raih Pinjaman USD10 Juta
A
A
A
JAKARTA - PT Intraco Penta Tbk (INTA) melalui anak perusahaannya PT Intan Baruprana Finance (IBF) meraih fasilitas pinjaman sebesar USD10 juta atau setara Rp121 miliar (kurs Rp12.100).
Fasilitas Pinjaman tersebut diperoleh perusahaan dari PT Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP). Berdasarkan laporan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/6/2014) bahwa perjanjian pinjaman itu telah ditandatangani kedua pihak pada 25 Juni 2014.
Perusahaan yang bergerak dalam pembiayaan alat berat multimerek, transportasi dan mesin lainnya tersebut pada pertengahan Mei tahun ini juga telah mendapatkan fasilitas pinjaman dengan total nilai mencapai Rp273 miliar.
Pinjaman tersebut berasal dari BNI Syariah sebesar Rp208 miliar dan sisanya Rp65 miliar dari Bank Maybank Syariah Indonesia. Dana tersebut untuk tambahan modal kerja perusahaan.
Adapun target pembiyaan anak usaha INTAtersebut sepanjang tahun ini mencapai Rp1,6 triliun. Pada tahun lalu, total pembiayaan yang disalurkan IBF mencapai Rp2,2 triliun. Dari jumlah itu, sekitar 56% atau sekitar Rp1,23 triliun merupakan pembiayaan berbasis syariah.
Fasilitas Pinjaman tersebut diperoleh perusahaan dari PT Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP). Berdasarkan laporan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/6/2014) bahwa perjanjian pinjaman itu telah ditandatangani kedua pihak pada 25 Juni 2014.
Perusahaan yang bergerak dalam pembiayaan alat berat multimerek, transportasi dan mesin lainnya tersebut pada pertengahan Mei tahun ini juga telah mendapatkan fasilitas pinjaman dengan total nilai mencapai Rp273 miliar.
Pinjaman tersebut berasal dari BNI Syariah sebesar Rp208 miliar dan sisanya Rp65 miliar dari Bank Maybank Syariah Indonesia. Dana tersebut untuk tambahan modal kerja perusahaan.
Adapun target pembiyaan anak usaha INTAtersebut sepanjang tahun ini mencapai Rp1,6 triliun. Pada tahun lalu, total pembiayaan yang disalurkan IBF mencapai Rp2,2 triliun. Dari jumlah itu, sekitar 56% atau sekitar Rp1,23 triliun merupakan pembiayaan berbasis syariah.
(rna)
Explore More