Mendag Hati-hati Pangkas Rantai Perdagangan Ayam

Jum'at, 27 Juni 2014 - 16:40 WIB
Mendag Hati-hati Pangkas Rantai Perdagangan Ayam
Mendag Hati-hati Pangkas Rantai Perdagangan Ayam
A A A
JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menerima laporan dari beberapa pengusaha yang menilai, mahalnya harga ayam karena panjangnya rantai perdagangan. Dari informasi KPPU, panjang rantai perdagangan mencapai delapan tahap.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku tengah memikirkan bagaimana memotong rantai tersebut. Caranya dengan menjaga ketersediaan ayam sehingga harga ayam stabil.

"Ini sesuatu yang sedang saya pikirkan. Anda pernah lihat graph ayam? Naiknya Rp35 ribu tahun lalu, turun sampai Rp23 ribu, itu turunnya kayak naik jet coster. Nah, saya enggak bisa motong mata rantai ketika supply tidak stabil, jadi kita mesti stabilkan berapa harga ayam mestinya," kata dia di Jakarta, Jumat (27/6/2014).

Lutfi mengatakan, harga wajar untuk ayam berada di kisaran Rp28 ribu sampai Rp31 ribu tergantung dari jumlah permintaan. Untuk Ramadan, ketika permintaan tinggi kenaikan sebanyak 10% merupakan sesuatu yang wajar.

Menurutnya, untuk mematong rantai perdagangan ketersedian ayam mesti berada pada kisaran 40 juta sampai 41 juta per pekan. "Setelah didapatkan 40 juta sampai 41 juta satu minggu, baru kita berpikir mengecilkan rantai perdagang tersebut," lanjut dia.

Contohnya, lanjut Lutfi, agar pasokan stabil pedagang diujung mesti memiliki frezeer untuk menyimpan ayam. Sehingga, pasokan ayam aman karena tak langsung dijual pada hari itu juga.

Pihaknya akan bertemu dengan KPPU terkait masalah ini. Pasalnya, jika pemotongan rantai dagang tidak dilakukan secara benar maka akan mengakibatkan kebangkrutan masal.

"Tapi ini sesuatu yang kita bicarakan ke KPPU, apa dampaknya ketika tak lakukan akan terjadi kebangkrutan massal pada peternak mandiri dan industri," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1945 seconds (0.1#10.140)